Pasar Aset Kripto kembali menyambut sebuah peristiwa penting, tetapi kali ini bintangnya bukan Bitcoin atau Ethereum, melainkan DOGE (Dogecoin) yang lama dianggap sebagai wakil "Meme koin". Raksasa manajemen aset Grayscale secara resmi meluncurkan ETF Spot DOGE pertama di Bursa Efek New York (NYSE Arca) dengan kode perdagangan: GDOG. Tindakan ini, secara teori, membuka pintu kepatuhan bagi pasar kapital tradisional untuk melakukan investasi langsung dalam DOGE, menandakan bahwa lelucon komunitas di masa lalu kini diterima oleh sistem keuangan mainstream. Namun, reaksi pasar ternyata jauh lebih tenang dari yang diharapkan. Jika dibandingkan dengan semangat saat peluncuran ETF Spot Bitcoin, kehadiran GDOG terasa hening, dengan volume perdagangan pada hari pertama bahkan dapat digambarkan sebagai "suram". Perbedaan ekspektasi yang besar ini memberikan kita jendela yang luar biasa untuk menganalisis sentimen pasar saat ini, aliran dana, dan masa depan DOGE.

Saudaraku, hanya tersisa 34 hari lagi di tahun 2025, tetapi tahun ini telah benar-benar merusak kata-kata "Black Friday".
Dalam dua bulan terakhir, dunia kripto telah mengalami tiga kali pemotongan yang tepat, dan ketiga kali itu terjadi pada hari Jumat, dengan penurunan yang semakin tajam setiap kali, jumlah likuidasi semakin berlebihan, komunitas yang awalnya hanya bercanda, langsung berevolusi menjadi PTSD kolektif.
Sekarang adalah malam tanggal 27 November, Bitcoin tergantung di sekitar 88 ribu, besok adalah hari belanja "Black Friday" yang sebenarnya di Barat.
Masalahnya adalah:
Pukulan keempat, masih mau datang?
Pertama, mari kita ulas tiga insiden berdarah di tahun 2025 ini (sangat sulit untuk dilihat)
1. 10-15 Oktober (Pukulan Pertama, Pembuka Selera yang Menyentak)
Titik tertinggi 126 ribu, dalam 25 menit langsung turun ke sekitar 106 ribu, seluruh pasar dibersihkan sebesar 19 miliar dolar, 1,64 juta orang likuidasi, bisa dibilang pembantaian terbesar dalam sejarah cryptocurrency manusia dalam satu hari.
Hari Jumat di minggu itu,