Setelah sebulan berhenti, pemerintah AS akhirnya menunjukkan tanda-tanda akan dibuka kembali

Para penulis: Ye Huiwen Sumber: Wall Street Journal

Setelah lebih dari sebulan kebuntuan politik yang menyebabkan sebagian pemerintah federal Amerika Serikat berhenti beroperasi, Washington akhirnya menunjukkan tanda-tanda awal pelonggaran. Para anggota senior Kongres dari kedua partai mulai mengirimkan sinyal optimisme hati-hati, mengisyaratkan kemungkinan adanya jalan keluar dari kebuntuan tersebut, yang membawa sedikit kelegaan terhadap kekhawatiran pasar terhadap stabilitas ekonomi dan politik Amerika Serikat.

Menurut laporan Reuters, dinamika positif terbaru berasal dari pemimpin Partai Republik di Senat. Pemimpin mayoritas Senat John Thune pada hari Senin mengatakan kepada wartawan bahwa dia merasa “optimis” tentang akhir dari penutupan pemerintah, dan percaya bahwa “kita sedang mendekati sebuah ‘keluar’”. Ini dianggap sebagai perubahan nada yang kecil tetapi bermakna, yang memecah kebuntuan absolut selama beberapa minggu sebelumnya.

Namun, pihak Demokrat meskipun juga merasakan adanya kemajuan, sekaligus menunjukkan hambatan utama. Senator Demokrat nomor dua di Senat Dick Durbin menyatakan, “Saya juga merasakannya,” tetapi dengan cepat menambahkan, “Kita masih terjebak pada masalah biaya perawatan kesehatan.” Ini menunjukkan bahwa setiap kesepakatan akhir harus menyelesaikan kekhawatiran Demokrat terkait subsidi perawatan kesehatan.

Sejak dimulainya tahun anggaran baru pada 1 Oktober, ketegangan antara Kongres dan Presiden Trump telah berlangsung selama 34 hari, menyebabkan penghentian berbagai program federal secara luas. Kebuntuan ini membekukan sekitar 1,7 triliun dolar AS dana yang dapat digunakan pemerintah, yang merupakan sepertiga dari total pengeluaran tahunan Amerika. Ribuan pegawai federal dipaksa cuti tanpa gaji atau bekerja tanpa bayaran, dari bantuan untuk keluarga berpenghasilan rendah, gaji militer, hingga pengoperasian bandara, yang semuanya berdampak pada layanan penting dan menimbulkan tekanan politik besar bagi para legislator.

Pernyataan hati-hati dari pemimpin kedua partai

Harapan untuk mengakhiri penutupan pemerintah terutama berasal dari perubahan sikap yang halus dari para pejabat di Capitol Hill. Pemimpin mayoritas Senat John Thune dalam menyampaikan optimismenya juga memperingatkan “jangan terlalu terburu-buru,” mengisyaratkan bahwa negosiasi masih dalam tahap rapuh. Ucapannya dipandang sebagai indikator penting, menunjukkan bahwa pimpinan Partai Republik mungkin sedang aktif mencari solusi.

Ketua Komite Penganggaran Senat, Republikan Susan Collins juga mengungkapkan bahwa usaha dari staf kedua belah pihak selama akhir pekan menunjukkan kemajuan, dan Demokrat mengajukan kata-kata konkret untuk memecahkan kebuntuan. “Akhir pekan ini terasa jauh lebih baik,” katanya. Tetapi dia juga memperingatkan, “Segalanya masih bisa kembali pecah, saya tidak sedang menyiratkan bahwa kesepakatan sudah tercapai.” Pernyataan-pernyataan ini bersama-sama menggambarkan gambaran hati-hati: negosiasi sedang berlangsung, tetapi hasilnya masih jauh dari pasti.

Subsidi perawatan kesehatan menjadi titik kunci

Hambatan terbesar yang dihadapi kedua partai adalah masalah subsidi asuransi kesehatan Amerika yang akan segera berakhir. Demokrat telah mengaitkan dana pemerintah dengan perpanjangan subsidi ini, menjadikannya pusat dari negosiasi. Seperti yang dikatakan Senator Durbin, kedua pihak masih “terjebak dalam” bagaimana menangani biaya perawatan kesehatan.

Kebuntuan ini memberi dampak langsung pada kehidupan rakyat. Seiring berlanjutnya penutupan, manfaat kupon makanan bagi beberapa keluarga berpenghasilan rendah mulai kedaluwarsa atau hanya mendapatkan sebagian dana. Masalah ini bukan hanya menjadi fokus politik, tetapi juga menyangkut kepentingan langsung jutaan warga Amerika, meningkatkan urgensi untuk mencapai kompromi.

Anggota parlemen moderat mencari solusi kompromi

Sementara pimpinan mencoba mengintai, sebuah kelompok kecil anggota parlemen dari kedua partai sedang berusaha mencari terobosan dari luar. Menurut media, sebuah kelompok yang terdiri dari empat anggota DPR dari kalangan tengah (tiga Republikan dan satu Demokrat) mengusulkan sebuah rencana kompromi.

Rencana tersebut menyarankan perpanjangan kredit pajak untuk perluasan “Affordable Care Act” selama dua tahun, tetapi sekaligus menetapkan ambang batas pendapatan baru bagi kelompok yang pendapatannya berada di batas kelayakan. Sejak 1 Oktober, kelompok bipartisan di Senat telah mengadakan pertemuan tidak resmi secara sporadis untuk mencari solusi, tetapi belum membuahkan hasil. Rencana konkret yang diajukan oleh anggota DPR dari kalangan moderat ini mewakili upaya baru untuk memecahkan kebuntuan politik di Washington.