Pengenalan Gate Spot Grid

1. Pendahuluan

Gate spot grid adalah bot grid trading otomatis yang membagi rentang harga yang telah ditentukan menjadi beberapa grid, lalu menempatkan order beli dan jual pada setiap grid untuk mendapatkan keuntungan “beli di harga rendah, jual di harga tinggi” dari fluktuasi pasar. Bot ini tidak memprediksi arah pasar dan berfokus pada profit dari pergerakan harga yang tetap dalam rentang tertentu.

Berdasarkan definisinya, karakteristik utama spot grid adalah sebagai berikut.

Bot grid trading otomatis. Pengguna menentukan rentang harga (maksimum/minimum) dan membaginya ke dalam sejumlah grid. Ketika harga bergerak di rentang tersebut, sistem secara otomatis menempatkan order beli di grid bawah dan order jual di grid atas untuk memperoleh keuntungan dari pembelian di harga rendah dan penjualan di harga tinggi.

Tidak memerlukan pemantauan manual. Setelah diaktifkan, bot berjalan otomatis 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Bot mengeksekusi transaksi di tengah fluktuasi harga dan secara efektif mengurangi pengaruh emosi manusia.

Diversifikasi risiko. Dana didistribusikan di berbagai titik harga sehingga bot menghindari konsentrasi modal pada satu level dan risiko eksposur dapat diminimalkan.

Contoh:

• Rentang harga BTC ditetapkan pada $80.000–$130.000 dan dibagi ke dalam 50 grid aritmatika, masing-masing memiliki selisih harga $1.000.
• Jika harga turun dari $100.000 menjadi $99.000, grid menempatkan order beli. Ketika harga naik lagi ke $100.000, grid menempatkan order jual dan memperoleh selisih $1.000 sebagai profit.

2. Jenis Pasar yang Cocok: Pasar dalam Rentang Terbatas

Profitabilitas spot grid bergantung pada fluktuasi harga, bukan arah pasar. Strategi ini sangat sesuai untuk tipe pasar tertentu.

Dukungan data: Sekitar 80% waktu, pasar kripto bergerak dalam rentang harga yang terbatas, memberikan lingkungan alami untuk grid trading.

3. Jenis Investor yang Cocok

3.1 Pemula

• Keunggulan. Rekomendasi parameter AI dari Gate serta fitur copy trading memudahkan pengguna untuk memulai tanpa analisis yang kompleks.
• Saran. Pilih aset kripto utama (misal: BTC/USDT, ETH/USDT) yang memiliki likuiditas tinggi dan volatilitas sedang, serta hindari risiko mendadak dari aset berkapitalisasi kecil.

3.2 Trader Kuantitatif

• Keunggulan. Tersedia akses API dan unduhan data historis (termasuk kedalaman order book, grafik candlestick, dan lain-lain) yang mendukung backtesting dan optimasi bot.
• Contoh. Menggunakan ATR (Average True Range) untuk menghitung volatilitas. Misalnya, ketika BTC bergerak 1% per jam, satu transaksi dapat menghasilkan sekitar 0,35% setelah dikurangi biaya trading.

3.3 Investor Menengah hingga Jangka Panjang

• Mengakumulasi aset saat pasar bearish. Aktifkan mode HODL untuk secara otomatis mengonversi profit grid menjadi token dan mengumpulkan token di harga rendah.
• Hedging risiko aset. Jalankan grid pada pasangan ETH/BTC untuk melindungi risiko satu aset dan memanfaatkan volatilitas harga.

3.4 Trader Volatilitas

• Strategi. Pilih aset dengan volatilitas tinggi (misal ATR > 5%) dan tingkatkan frekuensi melalui grid yang lebih rapat.
• Peringatan risiko. Hati-hati terhadap kegagalan transaksi atau likuidasi akibat likuiditas rendah pada aset berkapitalisasi kecil.