Hari ini saya akan membahas bagaimana trader murni yang hanya menggunakan candlestick (K-line) melakukan trading nyata, tanpa menggunakan indikator yang rumit dan berlebihan.
Pertama, mari kita lihat pergerakan harga yang baru-baru ini saya amati: suatu aset mengalami penurunan tajam lalu mulai rebound, membentuk dua gelombang kenaikan. Tapi perlu diperhatikan, ini bukanlah pola V-shape reversal—setelah kenaikan pertama, harga bergerak sideways, lalu setelah kenaikan kedua justru muncul tren turun kecil. Sinyal harga saling bertentangan, analisis teknikal konvensional bisa jadi membingungkan.
Kalau ketemu pola seperti ini, bagaimana cara trader murni candlestick menghadapinya?
Langkah pertama: Lihat struktur. Volatilitasnya cukup tinggi, ada potensi profit, layak diperhatikan.
Langkah kedua: Tarik garis. Tidak usah dipersulit, cukup tiga garis saja—garis support, garis resistance, dan garis tren.
Ini bagian pentingnya: banyak orang mungkin merasa garis support di bawah itu tidak tepat karena masih ada jarak dari swing low. Tapi yang paham pasti tahu, itu sebenarnya support kuat. Kenapa? Lihat dua candlestick bullish besar di bawah garis support itu, setelah naik bahkan terjadi gap up, dan yang paling menarik, saat retracement pertama muncul satu candlestick bearish besar yang langsung menguji area support itu, tapi harga segera ditarik naik lagi, lalu gelombang kedua naik lebih tinggi. Jadi support ini sudah terkonfirmasi tiga kali: candlestick bullish besar + gap up + candlestick bearish besar yang menguji area tersebut. Jika harga kembali ke area ini, saatnya peluang muncul.
Rencana tradingnya sederhana: tetapkan area beli di dekat garis support, stop loss di bawah garis support, target take profit di area garis resistance. Saat ada sinyal candlestick masuk di area beli, langsung eksekusi sesuai rencana.
Inilah inti logika trading murni candlestick—tanpa mengandalkan indikator rumit, hanya melihat cerita yang disampaikan oleh harga itu sendiri. Kuncinya adalah memahami pertarungan kekuatan buyer dan seller di balik setiap candlestick, bukan sekadar menerapkan rumus secara mekanis.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AirdropAnxiety
· 12-03 09:55
Saya setuju dengan pemikiran konfirmasi tiga kali pada garis support, tapi masalahnya dalam praktik, kalau stop loss-nya terlalu ketat, bisa-bisa kena sentuh sama satu candle roller coaster saja.
Lihat AsliBalas0
LootboxPhobia
· 12-03 09:54
Murni mengandalkan grafik K-Line itu murni soal keberuntungan, level support kuat pun sudah beberapa kali ditembus.
Lihat AsliBalas0
LiquidationWatcher
· 12-03 09:49
Support yang telah terkonfirmasi tiga kali benar-benar harus diperhatikan, inilah pesona murni dari grafik K-line.
Lihat AsliBalas0
NftDeepBreather
· 12-03 09:48
Memang K-line murni itu sederhana, tapi takutnya tangan jadi terlalu serakah. Support dites tiga kali langsung naik? Kenapa saya selalu nyangkut ya.
Hari ini saya akan membahas bagaimana trader murni yang hanya menggunakan candlestick (K-line) melakukan trading nyata, tanpa menggunakan indikator yang rumit dan berlebihan.
Pertama, mari kita lihat pergerakan harga yang baru-baru ini saya amati: suatu aset mengalami penurunan tajam lalu mulai rebound, membentuk dua gelombang kenaikan. Tapi perlu diperhatikan, ini bukanlah pola V-shape reversal—setelah kenaikan pertama, harga bergerak sideways, lalu setelah kenaikan kedua justru muncul tren turun kecil. Sinyal harga saling bertentangan, analisis teknikal konvensional bisa jadi membingungkan.
Kalau ketemu pola seperti ini, bagaimana cara trader murni candlestick menghadapinya?
Langkah pertama: Lihat struktur. Volatilitasnya cukup tinggi, ada potensi profit, layak diperhatikan.
Langkah kedua: Tarik garis. Tidak usah dipersulit, cukup tiga garis saja—garis support, garis resistance, dan garis tren.
Ini bagian pentingnya: banyak orang mungkin merasa garis support di bawah itu tidak tepat karena masih ada jarak dari swing low. Tapi yang paham pasti tahu, itu sebenarnya support kuat. Kenapa? Lihat dua candlestick bullish besar di bawah garis support itu, setelah naik bahkan terjadi gap up, dan yang paling menarik, saat retracement pertama muncul satu candlestick bearish besar yang langsung menguji area support itu, tapi harga segera ditarik naik lagi, lalu gelombang kedua naik lebih tinggi. Jadi support ini sudah terkonfirmasi tiga kali: candlestick bullish besar + gap up + candlestick bearish besar yang menguji area tersebut. Jika harga kembali ke area ini, saatnya peluang muncul.
Rencana tradingnya sederhana: tetapkan area beli di dekat garis support, stop loss di bawah garis support, target take profit di area garis resistance. Saat ada sinyal candlestick masuk di area beli, langsung eksekusi sesuai rencana.
Inilah inti logika trading murni candlestick—tanpa mengandalkan indikator rumit, hanya melihat cerita yang disampaikan oleh harga itu sendiri. Kuncinya adalah memahami pertarungan kekuatan buyer dan seller di balik setiap candlestick, bukan sekadar menerapkan rumus secara mekanis.