Komite Federal Reserve AS baru-baru ini mengumumkan keputusan penting untuk menurunkan Suku Bunga Benchmark sebesar 25 poin dasar. Langkah ini segera memicu reaksi kuat di pasar keuangan, terutama di pasar logam mulia. Harga Spot emas dengan cepat menembus batas 3700 dolar AS/ons, mencetak rekor tertinggi, menarik perhatian besar dari para investor.
Dalam keputusan penurunan suku bunga ini, Federal Reserve menyatakan bahwa mereka terutama mempertimbangkan faktor-faktor seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi pada paruh pertama tahun dan pendinginan pasar tenaga kerja. Mereka menggambarkan langkah ini sebagai strategi manajemen risiko, yang bertujuan untuk mempertahankan target inflasi sebesar 2%. Namun, keputusan ini tidak disetujui secara bulat, terdapat perbedaan pendapat di dalam komite. Sebagian besar pejabat mendukung penurunan sebesar 25 poin dasar, tetapi ada juga anggota dewan baru yang mengusulkan penurunan yang lebih besar sebesar 50 poin dasar.
Lebih penting lagi, proyeksi jangka menengah Federal Reserve menunjukkan bahwa mungkin ada ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2025, yang dapat mencapai total 50 poin dasar. Panduan ke depan ini pasti akan berdampak besar pada nilai tukar dolar, pasar saham, dan ekonomi pasar berkembang.
Dengan Federal Reserve memulai kembali siklus penurunan suku bunga, pasar keuangan global menghadapi putaran ketidakpastian baru. Investor perlu mengikuti data ekonomi dan arah kebijakan selanjutnya untuk menghadapi kemungkinan volatilitas pasar. Keputusan penurunan suku bunga kali ini mungkin akan menjadi titik balik kunci yang mempengaruhi arah ekonomi di masa depan, semua pihak sedang mengikuti perkembangan situasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AirdropAutomaton
· 09-18 17:44
buy the dip, terus tunggu lagi
Lihat AsliBalas0
HashRateHermit
· 09-18 07:49
buy the dip ya selesai.
Lihat AsliBalas0
StakeHouseDirector
· 09-18 03:52
Ayo isi emasnya, bees~
Lihat AsliBalas0
MemeCoinSavant
· 09-18 03:50
bruh fed baru saja masuk ke mode copium sepenuhnya fr fr
Lihat AsliBalas0
SelfRugger
· 09-18 03:49
shorting PI emas Jangan tanya kenapa
Lihat AsliBalas0
OPsychology
· 09-18 03:43
Penurunan suku bunga datang lagi, emas akan To da moon
Komite Federal Reserve AS baru-baru ini mengumumkan keputusan penting untuk menurunkan Suku Bunga Benchmark sebesar 25 poin dasar. Langkah ini segera memicu reaksi kuat di pasar keuangan, terutama di pasar logam mulia. Harga Spot emas dengan cepat menembus batas 3700 dolar AS/ons, mencetak rekor tertinggi, menarik perhatian besar dari para investor.
Dalam keputusan penurunan suku bunga ini, Federal Reserve menyatakan bahwa mereka terutama mempertimbangkan faktor-faktor seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi pada paruh pertama tahun dan pendinginan pasar tenaga kerja. Mereka menggambarkan langkah ini sebagai strategi manajemen risiko, yang bertujuan untuk mempertahankan target inflasi sebesar 2%. Namun, keputusan ini tidak disetujui secara bulat, terdapat perbedaan pendapat di dalam komite. Sebagian besar pejabat mendukung penurunan sebesar 25 poin dasar, tetapi ada juga anggota dewan baru yang mengusulkan penurunan yang lebih besar sebesar 50 poin dasar.
Lebih penting lagi, proyeksi jangka menengah Federal Reserve menunjukkan bahwa mungkin ada ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2025, yang dapat mencapai total 50 poin dasar. Panduan ke depan ini pasti akan berdampak besar pada nilai tukar dolar, pasar saham, dan ekonomi pasar berkembang.
Dengan Federal Reserve memulai kembali siklus penurunan suku bunga, pasar keuangan global menghadapi putaran ketidakpastian baru. Investor perlu mengikuti data ekonomi dan arah kebijakan selanjutnya untuk menghadapi kemungkinan volatilitas pasar. Keputusan penurunan suku bunga kali ini mungkin akan menjadi titik balik kunci yang mempengaruhi arah ekonomi di masa depan, semua pihak sedang mengikuti perkembangan situasi.