Harga Uranus

Uranus (URANUS) adalah cryptocurrency meme populer yang diluncurkan di blockchain Solana pada Juli 2025. Per 2025-10-28, harganya adalah Rp9,188.06 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp918.76B. Uranus menonjol karena pendekatan berbasis komunitasnya dan branding humoris yang berpusat pada nama planetnya. Fitur utama Uranus meliputi: - Transaksi cepat dan berbiaya rendah memanfaatkan teknologi Solana - Total pasokan dibatasi pada 100M URANUS token - Komunitas yang aktif dan terlibat di platform media sosial - Didukung oleh launchpad Jupiter dan para pendirinya Uranus telah mendapatkan daya tarik sebagai salah satu proyek meme terbesar di ekosistem Solana. Harganya telah mengalami volatilitas yang signifikan, mencapai harga tertinggi sepanjang masa Rp11,794.27 pada [tanggal tertentu]. Volume perdagangan 24 jam saat ini adalah Rp568.83M. Meskipun dimulai sebagai lelucon, Uranus bertujuan untuk memberikan utilitas nyata melalui tata kelola komunitas dan potensi integrasi DeFi. Namun, seperti semua koin meme, investor harus menyadari sifat berisiko tinggi dari aset seperti ini. Para analis memproyeksikan Uranus bisa mencapai Rp10,158.79 pada 2026 dan Rp13,478.48 pada 2030 jika adopsi terus bertumbuh.

Uranus dibuat pada tanggal 2 Juli 2025. Diluncurkan di platform Solana sebagai token meme, menjadi salah satu proyek meme terbesar di launchpad Jupiter. Didukung oleh pendiri Jupiter, Uranus bertujuan menjadi proyek yang benar-benar digerakkan oleh komunitas dengan daya tarik meme yang abadi. Per 2025-10-28, Uranus memiliki persediaan yang beredar sebanyak 99.99M URANUS token dari total persediaan maksimum 100M URANUS. Proyek ini dengan cepat mendapat daya tarik setelah peluncuran, terdaftar di 43 pasar aktif dalam bulan pertamanya. Tujuan Uranus adalah menggabungkan budaya meme dengan teknologi blockchain di ekosistem Solana.

Pendiri Uranus adalah Brock Pierce dan timnya. Brock Pierce, tokoh terkemuka di dunia cryptocurrency yang dikenal karena mendirikan Tether, mengambil alih proyek Uranus pada awal 2025. Meskipun pencipta aslinya tetap anonim, Pierce dan timnya yang berpengalaman telah memimpin pengembangan dan pertumbuhan Uranus sejak saat itu. Keterlibatan mereka telah membawa perhatian dan kredibilitas yang signifikan pada proyek ini, membantu memantapkan Uranus sebagai salah satu token meme terbesar di blockchain Solana. Keahlian tim dalam teknologi blockchain dan pembangunan komunitas telah berperan penting dalam membentuk peta jalan Uranus dan menumbuhkan ekosistemnya yang dinamis.

Uranus beroperasi di blockchain Solana, memanfaatkan kemampuan transaksinya yang cepat dan berbiaya rendah. Ini berfungsi sebagai koin meme, menggabungkan humor dengan keterlibatan komunitas. Fitur utamanya meliputi: 1. Transaksi terdesentralisasi: Pengguna dapat mengirim dan menerima token URANUS dengan cepat dan murah. 2. Tata kelola komunitas: Pemegang token dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. 3. Pemasaran berbasis meme: Uranus memanfaatkan budaya internet dan meme untuk promosi. 4. Pasokan terbatas: Ada pasokan maksimum 100M URANUS token URANUS. 5. Pool likuiditas: Pengguna dapat menyediakan likuiditas untuk mendapatkan rewards. 6. Integrasi NFT: Proyek ini berencana untuk mengintegrasikan NFT untuk utilitas tambahan. 7. Mekanisme staking: Pemegang dapat melakukan staking token untuk pendapatan pasif. Ekosistem Uranus bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan menarik sambil mengeksplorasi aplikasi praktis teknologi blockchain. Per 2025-10-28, URANUS diperdagangkan di harga Rp9,188.06 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp918.76B. Proyek ini terus berkembang, didorong oleh komunitas aktif dan tim pengembangannya.

Uranus menggunakan arsitektur sistem multi-tingkat dan multi-klaster yang dibangun di atas blockchain Solana. Desain teknisnya mencakup: 1. Mesin pencocokan berkecepatan tinggi yang mampu memproses hingga 1,4 juta pesanan per detik 2. Infrastruktur yang dapat diskalakan memanfaatkan kemampuan throughput tinggi Solana 3. Fungsionalitas kontrak pintar untuk aplikasi terdesentralisasi 4. Mekanisme konsensus Proof-of-History (PoH) untuk finalitas transaksi yang cepat 5. Pemanggilan antar-program untuk aplikasi DeFi yang dapat dikomposisi 6. Program on-chain yang ditulis dalam Rust untuk keamanan dan kinerja yang lebih baik Arsitektur ini memungkinkan Uranus mencapai kecepatan transaksi yang cepat, biaya rendah, dan mendukung aplikasi terdesentralisasi yang kompleks sambil mempertahankan keamanan dan desentralisasi. Desain platform memungkinkan integrasi yang mulus dengan proyek lain dalam ekosistem Solana, mendorong interoperabilitas dan inovasi dalam ruang blockchain yang lebih luas.

Uranus memiliki masa depan dan roadmap yang menjanjikan. Sebagai proyek meme berbasis komunitas di ekosistem Solana, Uranus bertujuan untuk terus mengembangkan basis penggunanya yang antusias dan memperluas utilitasnya. Tim berencana untuk fokus pada: 1. Keterlibatan komunitas: Acara rutin, kontes, dan inisiatif untuk menjaga holder tetap aktif dan menarik pengguna baru. 2. Kemitraan: Berkolaborasi dengan proyek lain di ekosistem Solana untuk meningkatkan visibilitas dan use case. 3. Pengembangan platform: Mengeksplorasi fitur dan fungsionalitas tambahan untuk menambah nilai bagi pemegang URANUS. 4. Ekspansi pasar: Listing di lebih banyak exchange untuk meningkatkan likuiditas dan aksesibilitas. 5. Peningkatan tokenomics: Potensi token burn atau mekanisme staking untuk menguntungkan holder jangka panjang. Menjelang 2026, analis memproyeksikan Uranus bisa mencapai Rp10,158.79. Harga mungkin naik menjadi Rp11,093.4 pada 2027 dan berpotensi mencapai Rp13,478.48 pada 2030 jika pengembangan dan adopsi berlanjut sesuai rencana. Namun, seperti cryptocurrency lainnya, prediksi harga bersifat spekulatif dan tergantung pada kondisi pasar.