Harga Unibase

Unibase adalah cryptocurrency yang terkait dengan UbitEx, platform perdagangan yang memanfaatkan teknologi AI canggih. Diluncurkan pada 21 Maret 2024, UB beroperasi di platform BNB Smart Chain (BEP20). Total pasokan Unibase adalah 10.000.000.000 token, dengan pasokan yang beredar sebesar 2.500.000.000 token, mewakili 25% dari total pasokan. Unibase bertujuan untuk meningkatkan pengalaman trading melalui teknologi FlyLeopard AI yang inovatif. Platform ini didirikan oleh para market maker berpengalaman dan veteran crypto untuk memenuhi kebutuhan dinamis trader global. Per 2025-10-31, Unibase diperdagangkan pada harga Rp1,421.02. Volume perdagangan 24 jam mencapai Rp30.82B, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp3.55T. Harga saat ini menunjukkan perubahan -1.5% dalam 24 jam terakhir. Unibase memiliki batas pasokan maksimum sebesar 10B UB token. Valuasi pasar yang terdilusi sepenuhnya adalah Rp14.21T, dengan kapitalisasi pasar saat ini mewakili 25% dari potensi nilai total ini. Investor dapat melacak kinerja Unibase di blockchain explorer seperti Etherscan dan BscScan. Situs web resmi dan saluran media sosial proyek ini memberikan pembaruan rutin tentang kemajuan pengembangan dan pertumbuhan ekosistem.

Unibase dibuat pada 21 Maret 2024. Beroperasi di platform BNB Smart Chain sebagai token BEP-20. Total pasokan UB adalah 10B UB, dengan pasokan yang beredar sebesar 2.5B UB. Sejak peluncurannya, Unibase bertujuan untuk membangun jaringan agen internet terbuka, mendukung kolaborasi yang mulus antara agen AI cerdas di seluruh ekosistem. Lapisan memori AI terdesentralisasi berkinerja tinggi ini memberdayakan agen AI dengan memori jangka panjang dan interoperabilitas lintas platform, memungkinkan mereka untuk mengingat, berkolaborasi, dan berevolusi secara mandiri. Per 2025-10-31, Unibase diperdagangkan pada harga Rp1,421.02 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp30.82B.

Pendiri Unibase adalah Felix Khachatryan dan timnya. Mereka mengembangkan UB sebagai platform inovatif untuk memori AI terdesentralisasi dan kolaborasi agen. Proyek ini secara resmi diluncurkan pada tahun 2024, dengan tujuan membangun Open Agent Internet untuk memungkinkan interaksi yang mulus antara agen AI di berbagai ekosistem. Felix dan timnya membawa pengalaman luas dalam blockchain, kecerdasan buatan, dan sistem terdesentralisasi untuk pengembangan Unibase. Visi mereka adalah memberdayakan pengembang untuk menciptakan aplikasi AI generasi berikutnya dengan menyediakan infrastruktur berkinerja tinggi untuk memori AI jangka panjang dan interoperabilitas lintas platform.

Unibase beroperasi sebagai lapisan memori AI terdesentralisasi untuk agen AI, menyediakan memori jangka panjang dan interoperabilitas lintas platform. Berikut cara kerjanya: 1. Memori AI: Unibase memungkinkan agen AI untuk menyimpan dan mengakses memori di berbagai platform dan aplikasi. 2. Kolaborasi: Memfasilitasi kolaborasi yang mulus antara agen cerdas di berbagai ekosistem. 3. Evolusi Mandiri: Agen dapat belajar dan berevolusi berdasarkan memori dan interaksi yang tersimpan. 4. Internet Agen Terbuka: Unibase bertujuan membangun jaringan agen AI yang saling terhubung. 5. Alat Pengembang: Menyediakan alat bagi pengembang untuk membuat aplikasi AI yang canggih. 6. Utilitas Token: Token UB digunakan untuk tata kelola, staking, dan mengakses layanan platform. 7. Skalabilitas: Unibase dirancang untuk menangani operasi AI berkinerja tinggi dalam skala besar. Per 2025-10-31, Unibase memiliki total pasokan 10B UB token, dengan 2.5B UB yang beredar. Proyek ini diluncurkan pada tahun 2024 dan terus mengembangkan ekosistemnya untuk aplikasi AI generasi berikutnya.

Unibase menggunakan arsitektur blockchain terdesentralisasi berkinerja tinggi yang dirancang untuk mendukung agen AI dan interoperabilitas lintas platform. Komponen teknis utamanya meliputi: 1. Teknologi buku besar terdistribusi untuk pencatatan transaksi yang aman dan transparan 2. Kontrak pintar untuk memungkinkan interaksi otomatis tanpa kepercayaan 3. Mekanisme konsensus (kemungkinan Proof-of-Stake) untuk keamanan dan validasi jaringan 4. Solusi penskalaan Layer-2 untuk meningkatkan throughput dan mengurangi biaya 5. Jembatan antar-rantai untuk interoperabilitas dengan jaringan blockchain lainnya 6. Sistem penyimpanan terdesentralisasi untuk mendukung memori AI dan persistensi data 7. Antarmuka API untuk memungkinkan integrasi dengan aplikasi dan layanan AI Arsitektur ini bertujuan untuk menciptakan 'Internet Agen Terbuka' di mana agen AI dapat berkolaborasi, mengingat, dan berkembang secara mulus di berbagai ekosistem. Desainnya mengutamakan skalabilitas, latensi rendah, dan fitur ramah pengembang untuk mendukung aplikasi AI generasi berikutnya yang dibangun di jaringan Unibase.

Masa depan dan peta jalan Unibase (UB) terlihat menjanjikan. Proyek ini berfokus pada pengembangan kemampuan layer memori AI terdesentralisasi dan membangun Open Agent Internet. Tonggak utama meliputi: 2026: Meningkatkan interoperabilitas lintas platform untuk agen AI 2027: Meluncurkan fitur kolaborasi canggih untuk agen cerdas 2030: Memperluas kemitraan ekosistem dan alat pengembang Tim bertujuan untuk terus meningkatkan teknologi Unibase untuk mendukung aplikasi AI generasi berikutnya. Dengan total pasokan 10B UB UB dan 2.5B UB yang beredar, Unibase memiliki potensi untuk berkembang. Prediksi harga menunjukkan UB bisa mencapai Rp1,558.87 pada 2026, Rp1,990.99 pada 2026, dan Rp2,487.74 pada 2030. Seiring Unibase memajukan peta jalannya, proyek ini berada di posisi yang baik untuk memainkan peran penting dalam perkembangan lanskap AI dan blockchain. Namun, seperti cryptocurrency lainnya, kinerja aktual dapat bervariasi berdasarkan kondisi pasar dan pelaksanaan proyek.