Melihat tren pasar kali ini, pasar memang jauh lebih sepi. Coin konsep yang dulu membanjiri selama bull run sekarang setelah popularitasnya memudar hampir tidak ada yang membahas lagi. Begitu likuiditas mengering, banyak proyek seperti menguap di udara, tidak bisa ditemukan lagi bayangannya.

Namun belakangan ini ada satu proyek yang menarik perhatian saya—sebuah protokol bernama Falcon Finance. Hal menarik bukan karena kepopulerannya, melainkan karena ketenangannya. Ketenangan ini bukan pertanda buruk, melainkan perasaan fokus untuk bekerja keras. Kamu tahu kan, pasar beruang seperti surutnya air laut, proyek yang tetap kokoh biasanya layak untuk dilihat lebih dekat.

Perbandingan dengan pola umum di komunitas menjadi lebih jelas. Kebanyakan proyek DeFi suka membual, menjanjikan kekayaan cepat, dan menarik perhatian dengan berbagai cerita menggoda. Falcon Finance mengambil jalan yang berbeda sama sekali. Mereka tidak membuat janji besar, juga tidak terjebak dalam penyebaran viral, melainkan berusaha menjelaskan logika protokol secara jelas—bagaimana cara kerjanya, risiko apa yang harus dikendalikan, dan apa yang harus diperhatikan peserta. Gaya komunikasi tim sangat langsung dan realistis, sering membahas mekanisme sistem, jaminan aset, struktur keuntungan, dan hal-hal penting lainnya, bukan sekadar cerita.

Pendekatan ini tidak terlalu populer di dunia kripto—karena kebanyakan orang lebih suka mendengar narasi yang memacu adrenalin—tapi bagi pengguna yang memandang DeFi sebagai alat jangka panjang, ini justru menunjukkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.

Dari segi teknologi, Falcon Finance adalah platform collateral umum. Pengguna bisa menggadaikan berbagai jenis aset, mulai dari Bitcoin, Ethereum, stablecoin yang umum, hingga tokenisasi aset dunia nyata, lalu menciptakan USDf sebagai bentuk sintetis dolar. Selanjutnya, dengan meng-stake USDf menjadi sUSDf, mereka bisa mendapatkan aliran keuntungan yang stabil. Sumber keuntungan ini beragam, bukan hanya didukung oleh udara, melainkan dari arus kas nyata di dalam protokol.

Keuntungan dari mekanisme ini adalah fleksibilitas yang tinggi. Berbagai pengguna bisa menyesuaikan strategi sesuai struktur aset dan preferensi risiko mereka, tanpa terikat pada satu jenis aset saja. Selain itu, pengendalian risiko di protokol ini juga tampak cukup diperhatikan, bukan permainan leverage ala penjudi.

Tentu saja, tidak ada proyek yang sempurna. DeFi sendiri mengandung risiko, seperti risiko likuidasi dan keamanan smart contract. Tapi dibandingkan itu, sikap realistis Falcon Finance dan desain mekanisme yang transparan memang membuat orang merasa lebih tenang.

Secara keseluruhan, proyek yang mampu tetap sadar diri, tidak mengandalkan pemasaran untuk menipu, dan benar-benar fokus pada produk dan pengalaman pengguna selama masa pasar beruang ini, kemungkinan besar yang akan bertahan. Sikap Falcon Finance ini mungkin secara tidak langsung menunjukkan sesuatu yang penting.