Performa perak akhir-akhir ini memang agak gila. Berdasarkan data perdagangan, pada hari Senin lalu, perak langsung melonjak sekitar 5,5%, sempat menyentuh rekor tertinggi baru sebesar 83 dolar AS per ons—harga yang tahun lalu bahkan tidak pernah terbayangkan. Tapi tidak berlangsung lama, kemudian terjadi penurunan tajam, hampir 10%, dan sekarang stabil di sekitar 80 dolar AS per ons.

Lihat saja laporan kinerja tahun ini, betapa ganasnya perak. Dari awal tahun hingga sekarang, perak naik lebih dari 170%, dengan mantap mengalahkan aset lain. Perbandingan jelas—kala yang sama, emas naik sekitar 72%, S&P 500 hanya naik sekitar 18%, dan Nasdaq sekitar 22%. Sejujurnya, performa perak tahun ini hampir tidak bisa disaingi oleh aset lain.

Beberapa faktor utama yang mendorong tren ini. Pertama, bank sentral di berbagai negara terus membeli logam mulia secara besar-besaran, logika di baliknya cukup bisa dipahami. Kedua, dana institusional secara gila-gilaan mengalir ke ETF terkait perak, yang langsung meningkatkan permintaan pasar. Faktor ketiga yang penting adalah Federal Reserve yang telah menurunkan suku bunga tiga kali berturut-turut tahun ini, menurunkan biaya pinjaman di seluruh pasar. Karena logam mulia sendiri tidak menghasilkan pendapatan, lingkungan suku bunga rendah sangat menguntungkan mereka—biaya kepemilikan turun, dan daya tarik relatif meningkat.

Bagaimanapun juga, kenaikan perak ini telah berubah dari tren yang sepi di awal tahun menjadi pusat perhatian pasar, dan arah selanjutnya mungkin masih perlu diamati.