Pasar dana termurah di dunia sedang menyusut. Sinyal kenaikan suku bunga terbaru yang dikeluarkan oleh Bank of Japan sedang merobek dunia suku bunga rendah yang telah dibangun selama tiga puluh tahun terakhir.

Melihat angka saja sudah tahu seberapa hebat ini: komite secara tegas menyatakan bahwa meskipun suku bunga dinaikkan ke 0,75%, suku bunga riil tetap berada di zona negatif. Tapi yang lebih penting adalah kalimat itu—mungkin di masa depan perlu kenaikan suku bunga secara berkelanjutan setiap bulan. Ini bukan penyesuaian yang lembut, ini adalah perubahan fundamental arah kebijakan.

Apa artinya bagi pasar? Secara langsung hanya empat kata: penutupan posisi secara besar-besaran. Mekanisme perdagangan arbitrase yang bergantung pada "meminjam yen, membeli aset berimbal tinggi" akan gagal. Kebijakan pengendalian kurva hasil obligasi Jepang juga hampir tidak mampu bertahan lagi. Biaya pembiayaan global akan melonjak, utang perusahaan perlu dinilai ulang. Dana akan mengalir kembali ke Jepang secara terbalik, likuiditas di pasar berkembang mungkin akan tersedot habis.

Dalam jangka pendek, sulit bagi saham Jepang untuk menghindari koreksi besar.

Apa logika yang lebih dalam? Bank sentral berani mengambil risiko ekonomi untuk melakukan pengetatan, hanya menunjukkan satu hal—data inflasi internal yang mereka miliki jauh lebih menyakitkan daripada angka yang dipublikasikan.

Selanjutnya, perhatikan tiga indikator ini: Apakah negosiasi musim semi bisa mendorong kenaikan upah di atas 5%? Apakah CPI inti bisa bertahan di atas 3%? Kapan bank sentral secara resmi menghentikan kebijakan YCC?

Ada satu detail lagi yang perlu diperhatikan—utang rumah tangga Jepang sudah mencapai 256% dari PDB. Setiap kenaikan suku bunga 1 poin persentase akan menambah sekitar 2,5 triliun yen dalam biaya bunga tahunan. Bayangkan sendiri seberapa besar tekanan ini terhadap keluarga biasa.

Pada akhirnya, pergeseran ini menandai berakhirnya era uang murah selama 15 tahun terakhir di seluruh dunia. Masa keemasan uang murah selama 15 tahun di seluruh dunia benar-benar berakhir. Investor harus meninjau kembali komposisi portofolio mereka, waspada terhadap aset yang sensitif terhadap suku bunga, dan bersiap menghadapi penarikan likuiditas. Peta struktur dana global sedang mengalami perubahan struktural.