Bank of Japan terbaru memutuskan kenaikan suku bunga yang mengguncang pasar keuangan global. Tingkat kebijakan dari nilai negatif meningkat menjadi 0,75%, terdengar besar, tetapi tingkat suku bunga nyata tetap negatif—ini adalah apa yang pasar sebut sebagai "kenaikan suku bunga di atas kertas". Logika di baliknya sebenarnya cukup jelas: Bank of Japan sedang berjalan di atas kawat. Di satu sisi ada utang pemerintah yang mencapai 260% dari PDB, di sisi lain kekhawatiran terhadap resesi ekonomi. Kenaikan suku bunga agresif yang dilakukan Federal Reserve sebelumnya memicu krisis perbankan, Jepang jelas belajar dari pengalaman tersebut dan memilih jalur yang stabil namun lambat.
Strategi "kenaikan suku bunga perlahan" ini tidak boleh diremehkan pengaruhnya terhadap investor global. Pertama, ekspektasi apresiasi yen tidak terlalu kuat. Tingkat suku bunga nyata yang tetap negatif berarti daya tarik yen terbatas, jangan berharap yen akan melambung dalam waktu dekat. Kedua, ruang untuk perdagangan selisih suku bunga semakin menyempit. Pola arbitrase yang dulu melibatkan meminjam yen dengan suku bunga rendah untuk berinvestasi di obligasi AS atau saham AS menghadapi tekanan, kemungkinan aliran dana kembali ke Jepang meningkat, yang dapat memberikan tekanan potensial pada pasar saham AS dan pasar berkembang. Investor yang memegang aset yen bisa bernafas lega—hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun naik dari 0,5% menjadi 0,75%, pendapatan bunga memang meningkat, tetapi kenaikannya terbatas.
Bank of Japan menyatakan bahwa mereka tidak akan menurunkan suku bunga sebelum inflasi mencapai target 2%. Apakah ritme kenaikan suku bunga yang moderat ini benar-benar dapat menstabilkan ekonomi, atau hanya sekadar tampilan di permukaan? Pasar masih dalam pengamatan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidationTherapist
· 10jam yang lalu
Kenaikan suku bunga secara teori? Tertawa terbahak-bahak, dengan hal seperti ini saja bisa mengguncang pasar global, benar-benar berlebihan
Lihat AsliBalas0
CafeMinor
· 11jam yang lalu
Kenaikan suku bunga secara teori? Itu hanya takut-takut saja, tetap harus waspada terhadap bom utang.
Lihat AsliBalas0
failed_dev_successful_ape
· 11jam yang lalu
Kenaikan suku bunga secara teori... Jepang benar-benar bermain-main dengan ini, utang yang begitu tinggi masih berani bergerak, mungkin mereka sedang berjudi terhadap reaksi pasar
Lihat AsliBalas0
HallucinationGrower
· 11jam yang lalu
Kenaikan suku bunga secara teori, tetapi kita juga harus melihat tingkat suku bunga riil, saya sudah melihat pola ini.
Bank of Japan terbaru memutuskan kenaikan suku bunga yang mengguncang pasar keuangan global. Tingkat kebijakan dari nilai negatif meningkat menjadi 0,75%, terdengar besar, tetapi tingkat suku bunga nyata tetap negatif—ini adalah apa yang pasar sebut sebagai "kenaikan suku bunga di atas kertas". Logika di baliknya sebenarnya cukup jelas: Bank of Japan sedang berjalan di atas kawat. Di satu sisi ada utang pemerintah yang mencapai 260% dari PDB, di sisi lain kekhawatiran terhadap resesi ekonomi. Kenaikan suku bunga agresif yang dilakukan Federal Reserve sebelumnya memicu krisis perbankan, Jepang jelas belajar dari pengalaman tersebut dan memilih jalur yang stabil namun lambat.
Strategi "kenaikan suku bunga perlahan" ini tidak boleh diremehkan pengaruhnya terhadap investor global. Pertama, ekspektasi apresiasi yen tidak terlalu kuat. Tingkat suku bunga nyata yang tetap negatif berarti daya tarik yen terbatas, jangan berharap yen akan melambung dalam waktu dekat. Kedua, ruang untuk perdagangan selisih suku bunga semakin menyempit. Pola arbitrase yang dulu melibatkan meminjam yen dengan suku bunga rendah untuk berinvestasi di obligasi AS atau saham AS menghadapi tekanan, kemungkinan aliran dana kembali ke Jepang meningkat, yang dapat memberikan tekanan potensial pada pasar saham AS dan pasar berkembang. Investor yang memegang aset yen bisa bernafas lega—hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun naik dari 0,5% menjadi 0,75%, pendapatan bunga memang meningkat, tetapi kenaikannya terbatas.
Bank of Japan menyatakan bahwa mereka tidak akan menurunkan suku bunga sebelum inflasi mencapai target 2%. Apakah ritme kenaikan suku bunga yang moderat ini benar-benar dapat menstabilkan ekonomi, atau hanya sekadar tampilan di permukaan? Pasar masih dalam pengamatan.