Apa yang sedang dilakukan El Salvador? Secara kasat mata sedang membeli Bitcoin, tetapi sebenarnya sedang membentuk kembali nasib keuangannya.

Pada tahun 2025, mereka menambah 1511 BTC lagi, total cadangan melampaui 7514 BTC. Angka ini terdengar tidak signifikan, tetapi logika di baliknya telah melampaui pemikiran retail seperti "membeli saat harga rendah". Ketika dunia masih memperdebatkan apakah Bitcoin adalah emas digital atau gelembung spekulatif, pemerintah Bukele sudah menganggapnya sebagai tiket masuk ke tatanan mata uang masa depan.

Melihat kenyataannya, kita tahu jawabannya. Peredaran domestik? Lebih dari sembilan dari sepuluh warga tidak menggunakan BTC untuk pembayaran. Pengiriman uang lintas negara? Masih didominasi dolar AS. Lalu, apa yang sebenarnya diinginkan El Salvador? Cadangan strategis. Cadangan strategis untuk melawan hegemoni keuangan dolar.

Kamu akan menemukan sebuah detail menarik: bahkan di bawah tekanan perjanjian pinjaman IMF, negara ini tetap membeli minimal 1 Bitcoin setiap hari. Ini bukan ekonomi, ini politik. Sebuah sinyal kepada negara-negara Selatan global: negara kecil dan lemah pun bisa menggunakan cara tidak konvensional untuk merebut kekuasaan percakapan mata uang. Ini sendiri sudah menjadi tantangan tanpa suara.

Tapi kembali lagi, risiko taruhan besar di balik perhitungan cermat ini sangat menakutkan. Nasib keuangan seluruh negara terikat erat dengan aset yang sangat fluktuatif. Bagaimana jika pasar Bitcoin runtuh? Krisis kepercayaan terhadap kedaulatan bisa terjadi dalam sekejap.

Namun, apapun hasilnya, El Salvador telah melakukan satu hal: mengangkat Bitcoin dari mainan teknologi para geek menjadi bagian dari papan catur geopolitik tingkat nasional. Ini sendiri sudah merupakan kemenangan.