Seorang pejabat regional baru-baru ini mengemukakan kekhawatiran tentang perluasan infrastruktur penyimpanan baterai, berargumen bahwa mandat energi hijau yang agresif mungkin menciptakan konsekuensi yang tidak diinginkan. Kritikan ini berfokus pada dua isu utama: potensi risiko keselamatan dari fasilitas baterai berskala besar dan meningkatnya biaya utilitas yang dapat membebani operasi di berbagai sektor.

Seiring infrastruktur energi dan konsumsi listrik menjadi semakin penting bagi pusat data, fasilitas komputasi, dan sistem terdistribusi, perubahan kebijakan semacam ini layak untuk dikaji. Ketika transisi energi terbarukan meningkatkan biaya operasional dasar, hal ini mengubah kelayakan ekonomi dari operasi yang membutuhkan energi tinggi. Dinamika ini dapat berimbas ke industri yang bergantung pada harga listrik yang kompetitif, menimbulkan pertanyaan tentang apakah kebijakan lingkungan yang berniat baik sudah menyeimbangkan pertumbuhan dan keterjangkauan secara efektif.