Setiap trader harus menghadapi pertanyaan sulit: kapan harus mengambil keuntungan atau menghentikan kerugian? Ada saat-saat Anda sudah mendapatkan beberapa pips yang cukup menguntungkan tetapi takut pasar berbalik arah. Sebaliknya, saat mengalami kerugian, Anda ragu apakah harus mempertahankan posisi atau segera menutupnya. Kedua situasi ini membuat emosi menguasai akal sehat, melanggar disiplin trading yang telah direncanakan.
Untuk mengatasi masalah ini, trader profesional biasanya menggunakan alat otomatisasi, termasuk Trailing Stop - sebuah strategi efektif yang membantu meminimalkan pengaruh emosi.
Apa itu Trailing Stop dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Trailing Stop adalah jenis perintah stop khusus, yang memungkinkan Anda menetapkan level take profit atau cut loss berdasarkan persentase atau pip tetap, dan level ini akan otomatis berubah mengikuti harga pasar.
Karakteristik utama Trailing Stop:
Harga hanya bergerak ke satu arah yang menguntungkan trader
Ketika harga berbalik melewati jarak yang telah ditetapkan, perintah akan otomatis terpenuhi
Membantu melindungi keuntungan yang sudah ada sambil tetap membiarkan keuntungan bertambah
Contoh ilustrasi rinci
Kasus 1: Menggunakan Trailing Stop 10 pips
Anda memprediksi pasangan mata uang USDJPY akan naik dan membuka posisi Long di level 107.852:
Harga masuk: 107.852
Trailing Stop ditempatkan di 10 pips, artinya harga awal yang aktif adalah 107.842
Pergerakan pasar berikutnya:
Esok hari: harga naik 50 pips ke 107.902, Trailing Stop otomatis naik ke 107.892
Hari ketiga: harga turun ke 107.900, tetapi Trailing Stop tetap di 107.892
Ketika pasar mencapai puncak baru di 107.922, Trailing Stop naik lagi ke 107.912
Akhirnya, saat harga turun menyentuh 107.912, perintah terpenuhi dan Anda mengambil keuntungan sebesar 60 pips
Kasus 2: Menggunakan persentase
Jika Anda masuk posisi Short di level 126.332 dengan Trailing Stop 10%:
Setelah itu, harga naik melewati 10%, perintah akan terpenuhi sekitar di 139.219
Dalam kasus ini, Trailing Stop berfungsi seperti stop loss biasa
Strategi Menetapkan Level Trailing Stop yang Sesuai
Intinya adalah jangan terlalu ketat atau terlalu longgar:
Terlalu ketat: Perintah akan aktif oleh fluktuasi pasar harian, menyebabkan Anda keluar terlalu cepat sebelum tren berkembang sepenuhnya.
Terlalu longgar: Anda berisiko kehilangan keuntungan besar atau kehilangan potensi keuntungan.
Karena setiap aset dan siklus pasar memiliki volatilitas berbeda, tidak ada rumus umum. Anda perlu:
Menganalisis volatilitas pasar tertentu
Menggabungkan dengan gaya trading pribadi
Menyesuaikan sesuai strategi manajemen risiko
Aturan praktik:
Pasar sangat volatile → Trailing Stop lebih longgar
Pasar stabil → Trailing Stop lebih dekat dengan harga pasar
6 Metode Efektif Menggunakan Trailing Stop
Metode 1: Berdasarkan risiko yang dapat diterima ®
Tentukan kerugian maksimal yang bisa Anda tanggung ®, lalu tetapkan Trailing Stop di 1R, 2R, atau nR:
Pasar sangat volatile: tempatkan di 2R ke atas agar tidak keluar terlalu cepat
Pasar stabil: tempatkan di 1R untuk melindungi keuntungan maksimal
Metode 2: Menggunakan Parabolic SAR
Parabolic SAR adalah indikator teknikal yang menentukan kapan momentum akan berakhir. Ketika candle mendekati SAR, itu adalah sinyal pembalikan tren yang akan datang:
Tetapkan Trailing Stop di level SAR terdekat
Pastikan mengambil keuntungan sebelum harga berbalik
Metode 3: Berdasarkan level tertinggi/terendah dari X candle sebelumnya
Gunakan harga tertinggi atau terendah dari X candle sebelumnya:
Posisi Long: Trailing Stop = titik terendah dari X candle
Posisi Short: Trailing Stop = titik tertinggi dari X candle
Jumlah candle bisa disesuaikan dengan kerangka waktu trading
Metode 4: Berdasarkan support-resistance
Ini adalah metode sederhana tetapi efektif:
Tentukan garis support dan resistance utama
Tempatkan Trailing Stop di level ini
Cocok saat tidak yakin dengan puncak/ dasar yang tepat
Metode 5: Bar Plus (Candle + pip tambahan)
Mirip metode 3, tetapi tambahkan beberapa pip ke level harga:
Biasanya menambahkan sekitar 50% dari nilai ATR (Average True Range) (ATR)
Contoh: jika ATR = 60 pips, tambahkan 30 pips ke level tertinggi/terendah candle
Metode 6: Berdasarkan moving average
Mengizinkan Trailing Stop mengikuti moving average:
Paling umum: SMA20 atau EMA20
Trading jangka panjang: tingkatkan periode (SMA50, EMA100)
Trading jangka pendek: kurangi periode (SMA10, EMA5)
Kelebihan dan Kekurangan Trailing Stop
Keunggulan
Keuntungan tanpa batas: Tidak seperti limit order tetap, Trailing Stop memungkinkan Anda memanfaatkan seluruh tren kenaikan. Ia bergerak mengikuti harga, membantu Anda tidak melewatkan keuntungan berikutnya.
Otomatisasi menghemat waktu: Anda tidak perlu terus-menerus memantau pasar untuk menyesuaikan perintah. Semuanya berjalan otomatis berdasarkan harga pasar.
Keterbatasan
Tidak menjamin eksekusi order: Dengan aset yang sangat volatile atau likuiditas rendah, harga bisa melompati level Trailing Stop tanpa terpenuhi.
Sulit digunakan dalam pasar sideways: Jika harga bergerak datar, Trailing Stop mudah aktif berulang kali, menyebabkan kerugian yang tidak perlu.
Kehilangan kemampuan pengambilan keputusan: Bergantung sepenuhnya pada otomatisasi bisa membuat Anda melewatkan peluang analisis pasar yang lebih mendalam.
Kapan Harus Menggunakan Trailing Stop?
Trailing Stop paling efektif saat:
Pasar sedang bergerak dalam tren kuat (trending market)
Anda ingin melindungi keuntungan saat ini tetapi tetap membiarkan pasar meningkat
Anda tidak punya banyak waktu untuk memantau harga secara terus-menerus
Hindari digunakan saat:
Pasar sedang sideways (sideway), tanpa tren yang jelas
Volatilitas terlalu besar sehingga sulit menentukan level Trailing Stop yang tepat
Kesimpulan
Trailing Stop adalah alat yang kuat untuk memaksimalkan keuntungan dan mengelola risiko secara efektif. Ia tidak hanya membantu melindungi hasil tetapi juga secara otomatis mengejar keuntungan saat pasar menguntungkan. Namun, keberhasilan tidak datang dari alat itu sendiri, melainkan dari cara Anda mengaturnya.
Level Trailing Stop yang tepat bergantung pada:
Gaya trading Anda (jangka pendek atau panjang)
Volatilitas aset yang diperdagangkan
Tingkat risiko pribadi
Dengan menggabungkan metode-metode di atas dengan disiplin trading, Anda akan mampu mengoptimalkan performa trading dan meminimalkan dampak negatif dari emosi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Trailing Stop - Alat Manajemen Risiko Efektif untuk Trader
Masalah Inti dalam Trading
Setiap trader harus menghadapi pertanyaan sulit: kapan harus mengambil keuntungan atau menghentikan kerugian? Ada saat-saat Anda sudah mendapatkan beberapa pips yang cukup menguntungkan tetapi takut pasar berbalik arah. Sebaliknya, saat mengalami kerugian, Anda ragu apakah harus mempertahankan posisi atau segera menutupnya. Kedua situasi ini membuat emosi menguasai akal sehat, melanggar disiplin trading yang telah direncanakan.
Untuk mengatasi masalah ini, trader profesional biasanya menggunakan alat otomatisasi, termasuk Trailing Stop - sebuah strategi efektif yang membantu meminimalkan pengaruh emosi.
Apa itu Trailing Stop dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Trailing Stop adalah jenis perintah stop khusus, yang memungkinkan Anda menetapkan level take profit atau cut loss berdasarkan persentase atau pip tetap, dan level ini akan otomatis berubah mengikuti harga pasar.
Karakteristik utama Trailing Stop:
Contoh ilustrasi rinci
Kasus 1: Menggunakan Trailing Stop 10 pips
Anda memprediksi pasangan mata uang USDJPY akan naik dan membuka posisi Long di level 107.852:
Pergerakan pasar berikutnya:
Kasus 2: Menggunakan persentase
Jika Anda masuk posisi Short di level 126.332 dengan Trailing Stop 10%:
Strategi Menetapkan Level Trailing Stop yang Sesuai
Intinya adalah jangan terlalu ketat atau terlalu longgar:
Terlalu ketat: Perintah akan aktif oleh fluktuasi pasar harian, menyebabkan Anda keluar terlalu cepat sebelum tren berkembang sepenuhnya.
Terlalu longgar: Anda berisiko kehilangan keuntungan besar atau kehilangan potensi keuntungan.
Karena setiap aset dan siklus pasar memiliki volatilitas berbeda, tidak ada rumus umum. Anda perlu:
Aturan praktik:
6 Metode Efektif Menggunakan Trailing Stop
Metode 1: Berdasarkan risiko yang dapat diterima ®
Tentukan kerugian maksimal yang bisa Anda tanggung ®, lalu tetapkan Trailing Stop di 1R, 2R, atau nR:
Metode 2: Menggunakan Parabolic SAR
Parabolic SAR adalah indikator teknikal yang menentukan kapan momentum akan berakhir. Ketika candle mendekati SAR, itu adalah sinyal pembalikan tren yang akan datang:
Metode 3: Berdasarkan level tertinggi/terendah dari X candle sebelumnya
Gunakan harga tertinggi atau terendah dari X candle sebelumnya:
Metode 4: Berdasarkan support-resistance
Ini adalah metode sederhana tetapi efektif:
Metode 5: Bar Plus (Candle + pip tambahan)
Mirip metode 3, tetapi tambahkan beberapa pip ke level harga:
Metode 6: Berdasarkan moving average
Mengizinkan Trailing Stop mengikuti moving average:
Kelebihan dan Kekurangan Trailing Stop
Keunggulan
Keuntungan tanpa batas: Tidak seperti limit order tetap, Trailing Stop memungkinkan Anda memanfaatkan seluruh tren kenaikan. Ia bergerak mengikuti harga, membantu Anda tidak melewatkan keuntungan berikutnya.
Otomatisasi menghemat waktu: Anda tidak perlu terus-menerus memantau pasar untuk menyesuaikan perintah. Semuanya berjalan otomatis berdasarkan harga pasar.
Keterbatasan
Tidak menjamin eksekusi order: Dengan aset yang sangat volatile atau likuiditas rendah, harga bisa melompati level Trailing Stop tanpa terpenuhi.
Sulit digunakan dalam pasar sideways: Jika harga bergerak datar, Trailing Stop mudah aktif berulang kali, menyebabkan kerugian yang tidak perlu.
Kehilangan kemampuan pengambilan keputusan: Bergantung sepenuhnya pada otomatisasi bisa membuat Anda melewatkan peluang analisis pasar yang lebih mendalam.
Kapan Harus Menggunakan Trailing Stop?
Trailing Stop paling efektif saat:
Hindari digunakan saat:
Kesimpulan
Trailing Stop adalah alat yang kuat untuk memaksimalkan keuntungan dan mengelola risiko secara efektif. Ia tidak hanya membantu melindungi hasil tetapi juga secara otomatis mengejar keuntungan saat pasar menguntungkan. Namun, keberhasilan tidak datang dari alat itu sendiri, melainkan dari cara Anda mengaturnya.
Level Trailing Stop yang tepat bergantung pada:
Dengan menggabungkan metode-metode di atas dengan disiplin trading, Anda akan mampu mengoptimalkan performa trading dan meminimalkan dampak negatif dari emosi.