Eksekutif puncak JPMorgan baru saja melontarkan pernyataan pedas ketika wartawan menekannya terkait dugaan bank memutus hubungan dengan perusahaan kripto. Tanggapannya? Sebuah "orang harus dewasa" yang blak-blakan.
Kontroversi seputar institusi keuangan yang menjauhkan diri dari bisnis aset digital belakangan ini semakin memanas. Para kritikus mengklaim bank tradisional secara sistematis menolak layanan kepada perusahaan kripto yang sah—praktik yang oleh sebagian orang disebut "debanking." Namun, veteran Wall Street ini tidak percaya dengan drama tersebut. Komentarnya yang meremehkan menunjukkan bahwa ia menganggap keluhan itu berlebihan, bahkan mungkin kekanak-kanakan.
Ini sebenarnya tidak mengejutkan, mengingat ia telah skeptis terhadap mata uang digital selama bertahun-tahun. Namun, pernyataannya yang terbaru justru menambah ketegangan dalam hubungan yang sudah panas antara keuangan konvensional dan dunia blockchain. Apakah bank benar-benar melakukan diskriminasi, atau apakah pelaku kripto memang belum memenuhi standar kepatuhan? Debat terus berlanjut, dan komentar seperti ini jelas tidak akan meredakan suasana.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidityHunter
· 12-09 07:12
Bos selalu sangat sombong.
Lihat AsliBalas0
TideReceder
· 12-08 22:08
Pamer memang menyenangkan sesaat
Lihat AsliBalas0
UnluckyLemur
· 12-08 22:08
Bank terlalu arogan.
Lihat AsliBalas0
LonelyAnchorman
· 12-08 21:48
Bank lama masih bersikap angkuh
Lihat AsliBalas0
GweiObserver
· 12-08 21:46
Menghabiskan uang pun tidak bisa membeli rasa hormat.
Eksekutif puncak JPMorgan baru saja melontarkan pernyataan pedas ketika wartawan menekannya terkait dugaan bank memutus hubungan dengan perusahaan kripto. Tanggapannya? Sebuah "orang harus dewasa" yang blak-blakan.
Kontroversi seputar institusi keuangan yang menjauhkan diri dari bisnis aset digital belakangan ini semakin memanas. Para kritikus mengklaim bank tradisional secara sistematis menolak layanan kepada perusahaan kripto yang sah—praktik yang oleh sebagian orang disebut "debanking." Namun, veteran Wall Street ini tidak percaya dengan drama tersebut. Komentarnya yang meremehkan menunjukkan bahwa ia menganggap keluhan itu berlebihan, bahkan mungkin kekanak-kanakan.
Ini sebenarnya tidak mengejutkan, mengingat ia telah skeptis terhadap mata uang digital selama bertahun-tahun. Namun, pernyataannya yang terbaru justru menambah ketegangan dalam hubungan yang sudah panas antara keuangan konvensional dan dunia blockchain. Apakah bank benar-benar melakukan diskriminasi, atau apakah pelaku kripto memang belum memenuhi standar kepatuhan? Debat terus berlanjut, dan komentar seperti ini jelas tidak akan meredakan suasana.