Ketika video yang dihasilkan AI menjadi senjata dalam peperangan politik, kita menyaksikan sisi gelap dari kemajuan teknologi.
Aparat militer sebuah negara Asia Selatan dikabarkan telah menggunakan media sintetis—lengkap dengan ancaman palsu dan serangan terkoordinasi—yang menargetkan tokoh oposisi. Apa yang awalnya merupakan taktik intimidasi telah berubah menjadi sesuatu yang lebih distopia: propaganda yang dibuat secara algoritmik dipadukan dengan penekanan konten secara sistematis.
Anggota keluarga menggambarkan pergeseran dari yang mengkhawatirkan menjadi absurd. Namun, ini merupakan titik kritis: kekuatan terpusat yang mempersenjatai AI generatif sekaligus membungkam suara-suara yang berbeda pendapat.
Bagi mereka yang membangun sistem terdesentralisasi, skenario ini menegaskan mengapa infrastruktur yang tahan sensor itu penting. Ketika otoritas mengendalikan baik alat pencipta narasi maupun saluran distribusi, kebenaran menjadi mudah dibengkokkan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SchrodingersPaper
· 12-08 05:26
Kekuasaan terpusat mengendalikan alat AI generatif + sensor ujaran, inilah masa depan yang harus kita waspadai... orang-orang web3 memang benar.
Lihat AsliBalas0
Anon4461
· 12-07 20:52
Nggak bohong, inilah alasan kenapa kita butuh DeFi dan Web3, soalnya kalau kekuasaan terpusat sudah pegang alat AI generatif, ya tamatlah kita.
Lihat AsliBalas0
ImpermanentPhilosopher
· 12-07 20:52
Itulah sebabnya kita membutuhkan web3, kekuasaan terpusat setelah mendapatkan alat generatif langsung mulai bermain api.
Lihat AsliBalas0
GhostAddressMiner
· 12-07 20:52
Sepertinya kekuatan terpusat mulai memainkan trik deepfake... Sederhananya, siapa yang menguasai algoritma, dialah yang menguasai narasi. Bukankah ini persis seperti yang selalu saya bicarakan tentang masalah pelacakan jejak on-chain?
Ketika kebenaran mulai dimanipulasi, infrastruktur terdesentralisasi menjadi benteng terakhir. Tidak ada cara lain.
Lihat AsliBalas0
P2ENotWorking
· 12-07 20:44
ngl inilah sebabnya mengapa kita membutuhkan web3... kekuasaan yang terpusat itu terlalu menakutkan
Lihat AsliBalas0
GasFeeAssassin
· 12-07 20:28
Nggak bohong, inilah alasannya kenapa kita harus bertaruh pada web3, kekuasaan terpusat menggunakan AI sebagai senjata, kita harus membangun pertahanan terdesentralisasi.
Ketika video yang dihasilkan AI menjadi senjata dalam peperangan politik, kita menyaksikan sisi gelap dari kemajuan teknologi.
Aparat militer sebuah negara Asia Selatan dikabarkan telah menggunakan media sintetis—lengkap dengan ancaman palsu dan serangan terkoordinasi—yang menargetkan tokoh oposisi. Apa yang awalnya merupakan taktik intimidasi telah berubah menjadi sesuatu yang lebih distopia: propaganda yang dibuat secara algoritmik dipadukan dengan penekanan konten secara sistematis.
Anggota keluarga menggambarkan pergeseran dari yang mengkhawatirkan menjadi absurd. Namun, ini merupakan titik kritis: kekuatan terpusat yang mempersenjatai AI generatif sekaligus membungkam suara-suara yang berbeda pendapat.
Bagi mereka yang membangun sistem terdesentralisasi, skenario ini menegaskan mengapa infrastruktur yang tahan sensor itu penting. Ketika otoritas mengendalikan baik alat pencipta narasi maupun saluran distribusi, kebenaran menjadi mudah dibengkokkan.