Strategi keamanan nasional terbaru yang diumumkan Trump telah dirilis, intinya cuma dua kata: keras. Energi harus jadi pemimpin, diplomasi harus tegas. Begitu pengumuman ini keluar, pasar langsung mulai memikirkan—apa artinya ini untuk lingkungan makro dan aset-aset safe haven?
Sederhananya, logikanya begini: jika kebijakan ini benar-benar mendorong naik risiko geopolitik dan ekspektasi inflasi, emas sebagai aset safe haven tradisional kemungkinan bakal kembali diminati. Toh, di masa krisis, orang selalu beli emas—prinsip ini nggak pernah berubah dari dulu sampai sekarang.
Tapi bagaimana dengan Bitcoin? Nah, ini yang menarik. Sebagai aset baru, reaksinya sepenuhnya tergantung bagaimana pasar memandangnya—apakah dipandang sebagai saham teknologi berisiko tinggi, atau diakui sebagai “emas digital”? Kalau yang pertama, saat risiko naik, mungkin Bitcoin bakal turun duluan; kalau yang kedua, bisa jadi harganya naik bareng emas.
Sekarang kuncinya adalah ke mana arah sentimen pasar. Setelah kebijakan diterapkan, bagaimana aliran dana akan bergerak? Apakah investor benar-benar akan menganggap Bitcoin sebagai alat lindung nilai? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini mungkin lebih penting daripada kebijakan itu sendiri.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NFTBlackHole
· 12-07 03:49
Meraup untung besar dari peluang pasar
Lihat AsliBalas0
MeaninglessGwei
· 12-07 03:48
Bitcoin lebih unggul dari emas
Lihat AsliBalas0
GasWaster69
· 12-07 03:47
买买买就完事了
Balas0
MintMaster
· 12-07 03:36
Musim semi di dunia kripto akan segera tiba
Lihat AsliBalas0
GateUser-40edb63b
· 12-07 03:35
Pasar politik sepenuhnya tergantung pada psikologi.
Strategi keamanan nasional terbaru yang diumumkan Trump telah dirilis, intinya cuma dua kata: keras. Energi harus jadi pemimpin, diplomasi harus tegas. Begitu pengumuman ini keluar, pasar langsung mulai memikirkan—apa artinya ini untuk lingkungan makro dan aset-aset safe haven?
Sederhananya, logikanya begini: jika kebijakan ini benar-benar mendorong naik risiko geopolitik dan ekspektasi inflasi, emas sebagai aset safe haven tradisional kemungkinan bakal kembali diminati. Toh, di masa krisis, orang selalu beli emas—prinsip ini nggak pernah berubah dari dulu sampai sekarang.
Tapi bagaimana dengan Bitcoin? Nah, ini yang menarik. Sebagai aset baru, reaksinya sepenuhnya tergantung bagaimana pasar memandangnya—apakah dipandang sebagai saham teknologi berisiko tinggi, atau diakui sebagai “emas digital”? Kalau yang pertama, saat risiko naik, mungkin Bitcoin bakal turun duluan; kalau yang kedua, bisa jadi harganya naik bareng emas.
Sekarang kuncinya adalah ke mana arah sentimen pasar. Setelah kebijakan diterapkan, bagaimana aliran dana akan bergerak? Apakah investor benar-benar akan menganggap Bitcoin sebagai alat lindung nilai? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini mungkin lebih penting daripada kebijakan itu sendiri.