Taruhan besar Zuckerberg pada metaverse? Resmi menjadi bencana. Meta baru saja memangkas anggaran sebesar 30% dan mulai melakukan PHK besar-besaran.
Kenyataan pahit pun harus diterima—tanpa mimpi metaverse yang terwujud, Meta kini kembali fokus pada hal yang benar-benar menghasilkan uang: pendapatan iklan dan alat AI. Perusahaan yang sudah membakar miliaran demi mengejar dunia virtual kini kembali ke dasar, meski bukan karena pilihan.
Ternyata bertaruh habis-habisan pada avatar kartun bukanlah langkah jenius yang diharapkan Wall Street.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BearMarketMonk
· 16jam yang lalu
Haha, lucu banget, sudah keluar banyak uang buat beli headset VR, ujung-ujungnya tetap balik ke jualan iklan juga.
Lihat AsliBalas0
StableNomad
· 16jam yang lalu
lmao arc metaverse itu persis kayak UST di bulan Mei tapi dibuat versi korporat. miliaran lenyap & tiba-tiba semua orang ngomongin "fundamental" lagi... secara statistik, pemotongan anggaran 30% itu lebih terkesan putus asa daripada strategi ngl
Lihat AsliBalas0
BlockchainBouncer
· 16jam yang lalu
ngl ini namanya menepuk air di dulang terpercik muka sendiri, bakar uang sebanyak itu cuma dapat sekumpulan avatar virtual, ngakak
Lihat AsliBalas0
DataBartender
· 16jam yang lalu
Membakar ratusan miliar demi bermain di dunia virtual, benar-benar gila, ngakak banget aku hahaha
Lihat AsliBalas0
0xSherlock
· 16jam yang lalu
Haha, avatar kartun benar-benar gagal total, berapa miliar yang sudah hangus ya, inilah yang disebut saat mimpi berakhir.
Taruhan besar Zuckerberg pada metaverse? Resmi menjadi bencana. Meta baru saja memangkas anggaran sebesar 30% dan mulai melakukan PHK besar-besaran.
Kenyataan pahit pun harus diterima—tanpa mimpi metaverse yang terwujud, Meta kini kembali fokus pada hal yang benar-benar menghasilkan uang: pendapatan iklan dan alat AI. Perusahaan yang sudah membakar miliaran demi mengejar dunia virtual kini kembali ke dasar, meski bukan karena pilihan.
Ternyata bertaruh habis-habisan pada avatar kartun bukanlah langkah jenius yang diharapkan Wall Street.