Stellar (XLM) Membidik Target Rebound $0,34 Saat Indikator Teknikal Menandakan Potensi Pemulihan

Para trader yang berspekulasi di pasar kripto kini semakin menyadari performa Stellar (XLM) berdasarkan indikator teknikal yang mengisyaratkan potensi pembalikan harga besar. Setelah mengalami volatilitas tinggi selama Q-4 tahun 2025, para pengamat pasar kripto akan memantau kemampuan XLM untuk bertahan di area support kunci dan menargetkan harga $0,34 yang dipatok oleh analis.

Setup Teknikal Menunjukkan Titik Kritis

Menurut analisis grafik, Stellar berupaya mencapai rentang harga $0,31 – $0,34 sambil mengembangkan sinyal pemulihan teknikal dalam beberapa minggu mendatang seiring meningkatnya momentum. Setelah periode volatilitas tinggi, di mana harga jual rata-rata turun dari rekor tertinggi $0,56 pada November 2020, harga token naik 1,70% dalam sepekan sebelumnya hingga mencapai $0,26.

Pola teknikal saat ini menunjukkan XLM sedang menguji ambang psikologis $0,30, yang secara tradisional memicu pembalikan bullish. Grafik menunjukkan channel menurun (lower highs and lower lows), namun menurut aksi harga terbaru, pembeli bertahan di zona ini.

Sesi terbaru mencatat pertumbuhan volume perdagangan sebesar 35% menjadi $211 juta, artinya minat baru telah kembali ke pasar. Aktivitas perdagangan meningkat saat token mulai stabil, dengan trader mengamati potensi akumulasi di level harga diskon. Meski menjanjikan, aktivitas perdagangan harus tetap terjaga untuk pemulihan signifikan.

Indikator teknikal menunjukkan tren yang bervariasi namun membaik. Pada angka 33,84, Relative Strength Index mengindikasikan pasar netral. Momentum bullish akan terlihat jika RSI bergerak di atas level 50, yang dapat menghasilkan zona resistance bullish yang lebih tinggi.

Konteks Pasar dan Performa Terkini

Tren terkini token Stellar mencerminkan keseluruhan pasar kripto. Token ini menembus 50-day exp. Moving Average pada Grafik Harian, menandakan kemungkinan perubahan tren menengah dari bearish ke bullish, namun hingga trader melihat seberapa berkelanjutannya perubahan tersebut, kepastian belum bisa dipastikan.

Kripto ini sempat menyentuh sekitar $0,56 pada awal Desember sebelum koreksi terjadi, menghapus kenaikan signifikan dan membuat banyak trader meragukan kekuatan reli tersebut. Volatilitas ini menjadi ciri khas pola perdagangan XLM, dengan pergerakan tajam di kedua arah yang menciptakan peluang sekaligus risiko bagi pelaku pasar.

Untuk mengonfirmasi pembalikan bullish, beberapa faktor kunci harus sejalan: Harga harus benar-benar bertahan di atas level support $0,30; dan harus ada penutupan di atas $0,32 agar kekuatan sinyal bullish terkonfirmasi. Level resistance pertama berada di $0,2746, jika berhasil ditembus, dapat membawa harga naik ke $0,3016 bahkan mungkin hingga $0,3141. Sebaliknya, jika harga turun di bawah support penting, retracement lebih lanjut dapat terjadi ke level yang lebih rendah.

Perkembangan Strategis Mendukung Kasus Jangka Panjang

Selain karakteristik teknikalnya, Stellar telah membangun jaringan dasar yang kuat melalui kemitraan penting. Stellar menjadi tulang punggung Franklin Templeton’s OnChain U.S. Government Money Fund, yang mengelola lebih dari $270 juta aset, memberikan validasi signifikan dari institusi terkait bagaimana teknologi blockchain dapat digunakan untuk mengintegrasikan sistem keuangan tradisional.

Pada tahun 2024, Protocol 20 diterbitkan yang memperkenalkan Smart Contracts berbasis Rust/WebAssembly untuk Soroban Network. Platform ini memungkinkan pengembangan aplikasi keuangan yang lebih rumit secara efisien. Dengan terobosan ini, Stellar dapat memasuki ranah programmable finance dan menarik pengembang membangun aplikasi terdesentralisasi.

Kesimpulan

Trader saat ini memiliki proposisi risiko-imbalan yang menarik dengan Stellar. Dukungan teknikal, indikator yang membaik, dan fundamental yang kuat semuanya mengarah pada potensi pergerakan naik hingga $0,34. Meski demikian, channel menurun masih berlaku hingga terjadi breakout jelas, dan itu sangat tergantung pada sentimen pasar secara umum. Salah satu isu utama yang dihadapi XLM selama Desember adalah apakah dapat memanfaatkan kemitraan dan mengubah indikator teknikal menjadi momentum jangka panjang.