Memahami APR dan APY: Bahasa Sebenarnya dari Bunga

Pendahuluan

Meminjam dan meminjamkan telah menjadi bagian dari lingkungan keuangan manusia sejak awal peradaban. Kedua pihak ingin menetapkan syarat pengembalian secara jelas. Pemberi pinjaman ingin mendapatkan bunga maksimum, tetapi peminjam ingin membayar seminimal mungkin. Terkadang, institusi seperti bank ingin meminjamkan uang hanya untuk mendapatkan kembali lebih dari yang mereka pinjamkan. Di dunia mata uang digital, bursa dan pengembang ingin investor membeli dan menahan token mereka. Untuk tujuan ini, mereka menawarkan APY atau APR yang kompetitif. Artikel ini memberikan penjelasan berguna mengenai perbedaan dua istilah yang sering disebutkan dalam literatur keuangan ini.

Apa itu APR?

Istilah yang lebih sederhana dari keduanya, APR adalah singkatan dari annual percentage rate (tingkat persentase tahunan). APR mengacu pada tingkat bunga yang diperoleh pemberi pinjaman, dan yang dibayarkan peminjam selama periode satu tahun. Ini lebih sederhana karena tidak melibatkan efek penggandaan (compounding) dari bunga.

Mari kita ambil contoh untuk memahami poin ini. Jika Anda menempatkan $8.000 di rekening tabungan yang menawarkan APR 15 persen, Anda akan memperoleh $1.200 dalam bentuk bunga di akhir tahun pertama. Pengembaliannya dihitung dengan mengalikan setoran awal sebesar $8.000 dengan tingkat tahunan yang ditetapkan sebesar 15 persen. Ini memberi Anda saldo total sebesar $9.200 setelah satu tahun. Dengan metode perhitungan yang sama, saldo Anda akan naik menjadi $10.400 setelah dua tahun. Pada akhir tahun ketiga, tabungan Anda akan mencapai $11.600, dan polanya berlanjut dengan cara yang sama.

Apa itu APY?

Annual percentage yield (APY) memperhitungkan efek penggandaan (compounding) dari bunga atas bunga yang sudah Anda peroleh. Namun, ini tidak berarti bahwa produk perbankan atau token kripto yang hanya menerbitkan APR tidak melakukan penggandaan bunga. Jadi, APY adalah pengembalian tahunan sebenarnya dari sebuah investasi setelah penggandaan diperhitungkan. Kita bisa mengatakan bahwa APY menunjukkan gambaran penuh keuntungan pemberi pinjaman dengan mempertimbangkan pertumbuhan pinjaman. Selain itu, sebagian besar aset kripto menampilkan APY daripada APR. Hal ini dapat membantu investor membandingkan aset secara adil.

Jika kita mengambil kasus sebelumnya dengan $8000 investasi untuk memahami APY kali ini, tingkat penggandaan harus ditentukan terlebih dahulu. Jika Anda menempatkan jumlah ini di koin kripto yang menawarkan APR 15% dengan penggandaan bunga setiap minggu, pertumbuhan tabungan Anda akan berubah secara signifikan. Dalam kasus ini, tingkat mingguan adalah tingkat tahunan dibagi 52, dan setiap minggu saldo Anda meningkat sedikit sebelum perhitungan berikutnya dilakukan. Pada akhir tahun, rumus ini memberikan hasil pengembalian efektif tahunan sedikit lebih dari 16%. Hasilnya, $8000 Anda tumbuh menjadi sekitar $9290 setelah satu tahun.

Contoh ini menunjukkan bagaimana APY menangkap dampak nyata dari penggandaan yang sering dan menjelaskan mengapa APY selalu mencerminkan pengembalian yang lebih tinggi dan lebih akurat daripada APR nominal. Efek penggandaan menjadi lebih menonjol jika kita memperpanjang keuntungan ke durasi yang lebih lama. Tabel berikut memvisualisasikan efek penggandaan APY dibandingkan dengan APR nominal dengan investasi awal $8.000.

Tahun Saldo dengan APR (Bunga Sederhana) Saldo dengan APY (Penggandaan Mingguan) 1 $9.200 $9.292,67 2 $10.400 $10.794,21 3 $11.600 $12.538,37 4 $12.800 $14.533,73 5 $14.000 $16.798,20

Bisakah Kita Mengonversi APR ke APY?

Hubungan antara APR (tingkat nominal) dan APY (hasil tahunan efektif) ditentukan oleh frekuensi penggandaan. Jika tingkat tahunan nominal r digandakan n kali per tahun, maka APY (sering disebut tingkat tahunan efektif, EAR) adalah:

APY = (1 + r/n)ⁿ − 1.

Sebagai contoh, APR 10,00% yang digandakan setiap bulan menghasilkan APY = (1 + 0,10/12)¹² − 1 ≈ yang kira-kira sama dengan 0,104713, atau sekitar 10,47% APY. Perhitungan ini memperlihatkan bagaimana penggandaan yang lebih sering meningkatkan hasil efektif meskipun APR yang disebutkan tetap tidak berubah. Untuk bunga yang digandakan secara kontinu, APY menjadi eʳ − 1. Memahami konversi ini mencegah perbandingan yang tidak seimbang.

APR dan APY di Dunia Kripto

Dalam keuangan tradisional, APR dan APY digunakan untuk membandingkan pinjaman, rekening tabungan, dan produk lainnya. Di dunia kripto, mengetahui perbedaan antara keduanya menjadi semakin penting. Investor melihat APR dan APY untuk membandingkan opsi mereka di berbagai bursa, platform peminjaman, dan protokol DeFi. Bidang kripto yang berkembang pesat menghadirkan cara-cara baru untuk mendapatkan penghasilan pasif. Jadi, semakin penting untuk memahami cara kerja APR dan APY.

Peminjaman dan Pinjam-meminjam Kripto

Platform peminjaman kripto memungkinkan pengguna meminjamkan aset digital mereka ke orang lain dengan imbalan bunga. Tingkat bunga sering disebut sebagai APR, yang memberikan gambaran sederhana tentang pengembalian tahunan tanpa penggandaan. Misalnya, jika sebuah platform menawarkan APR 10% pada $USDT deposit, Anda akan memperoleh $100 dari deposit $1.000 selama satu tahun, dengan asumsi tidak ada penggandaan. Namun, banyak platform juga menawarkan penggandaan, baik harian, mingguan, atau bulanan, yang berarti hasil aktual (APY) akan lebih tinggi daripada APR yang disebutkan.

Peminjam di kripto juga membayar bunga, biasanya disebut sebagai APR. Ini membantu mereka membandingkan biaya pinjaman di berbagai platform. Namun, jika bunganya digandakan, biaya efektif (APY) akan lebih tinggi, jadi penting bagi peminjam untuk memeriksa apakah tingkat bunganya sederhana atau digandakan.

Staking dan Yield Farming

Staking adalah area lain di mana APR dan APY sering digunakan. Ketika Anda melakukan staking koin seperti Ethereum, Solana, atau Cardano, Anda menguncinya untuk membantu mengamankan jaringan dan mendapatkan imbalan. Platform dapat mengiklankan imbalan staking sebagai APR atau APY. Jika imbalan didistribusikan dan digandakan secara otomatis, APY akan lebih tinggi daripada APR. Sebagai contoh, sebuah kolam staking dapat menawarkan APR 8%, tetapi dengan penggandaan harian, APY-nya bisa mendekati 8,3%.

Yield farming adalah strategi DeFi yang populer. Ini melibatkan penyediaan likuiditas ke bursa terdesentralisasi atau protokol peminjaman sebagai imbalan bunga dan terkadang hadiah token tambahan. Di platform ini juga, APY sering digunakan karena pengembaliannya digandakan secara berkala. Kondisi pasar, biaya perdagangan, dan insentif bonus dapat menyebabkan fluktuasi pada hasil aktual. Beberapa platform bahkan menampilkan “APY proyeksi,” yang mengestimasi pengembalian di masa depan berdasarkan tingkat dan frekuensi penggandaan saat ini.

Risiko dan Pertimbangan

APY tinggi memang menggoda tetapi juga berisiko. Dalam DeFi, kerentanan smart contract, kebangkrutan platform, atau penurunan nilai token secara tiba-tiba dapat menyebabkan hilangnya uang hasil jerih payah Anda. Beberapa platform mungkin menawarkan APY yang sangat tinggi sehingga tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Mereka melakukan ini untuk menarik pengguna, lalu “menjebak” mereka. Inilah yang terjadi pada Terra Luna di tahun 2022. Jadi, selalu disarankan untuk mempelajari reputasi platform, langkah keamanan, dan kinerja historisnya secara menyeluruh sebelum berpartisipasi.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara APR dan APY membantu investor membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas, baik di perbankan tradisional maupun dunia kripto yang berkembang pesat. APR menunjukkan tingkat tahunan sederhana, sedangkan APY mengungkapkan pengembalian nyata setelah penggandaan diperhitungkan. Di kripto, APY memberikan gambaran yang lebih akurat tentang potensi keuntungan. Namun, hasil yang lebih tinggi juga datang dengan risiko yang lebih tinggi. Investor harus selalu memeriksa bagaimana pengembalian dihitung dan meninjau keamanan serta kredibilitas platform sebelum berinvestasi.