Pasar memang se-realistis itu. Kemarin saat harga anjlok parah, grup jadi sunyi mencekam, bahkan tak ada satu pun yang saling menyapa. Hari ini ada sedikit rebound, kamu kira akan ada yang bersorak? Ternyata tidak. Semua orang tampak sudah mati rasa, malas mengeluh saat turun, malas juga memuji saat naik. Mungkin karena sudah terlalu sering mengalami roller coaster, banyak orang sudah tak ingin lagi membuang ekspresi hanya untuk fluktuasi jangka pendek.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
WhaleSurfer
· 15jam yang lalu
Kebas mungkin sudah jadi hal yang biasa, toh naik turun itu memang sudah takdir.
Lihat AsliBalas0
BearMarketSurvivor
· 12-03 12:09
Sudah mati rasa jadinya, toh naik turun juga sama saja, saya sudah belajar untuk pasrah dan jadi penonton saja.
Lihat AsliBalas0
ser_we_are_ngmi
· 12-03 12:08
Saya benar-benar mati rasa sekarang, saya sudah tidak bersemangat lagi untuk mengejar kenaikan maupun penurunan harga.
Lihat AsliBalas0
WhaleMinion
· 12-03 12:05
Sudah kebal, sudah biasa, inilah rutinitas kami, sudah lama tidak terlalu dipedulikan lagi.
Lihat AsliBalas0
SlowLearnerWang
· 12-03 11:53
Bingung banget, beneran bingung, volatilitas ini sudah menyembuhkan anxiety investasi saya.
Lihat AsliBalas0
PretendingSerious
· 12-03 11:50
Suasana di grup ini memang luar biasa, mati rasa sampai puncaknya ya jadi hening.
Lihat AsliBalas0
BearMarketHustler
· 12-03 11:49
Sudah mati rasa, sudah terbiasa dengan trik seperti ini.
Pasar memang se-realistis itu. Kemarin saat harga anjlok parah, grup jadi sunyi mencekam, bahkan tak ada satu pun yang saling menyapa. Hari ini ada sedikit rebound, kamu kira akan ada yang bersorak? Ternyata tidak. Semua orang tampak sudah mati rasa, malas mengeluh saat turun, malas juga memuji saat naik. Mungkin karena sudah terlalu sering mengalami roller coaster, banyak orang sudah tak ingin lagi membuang ekspresi hanya untuk fluktuasi jangka pendek.