Indeks Komposit Jakarta yang menjadi patokan Indonesia mengambil jeda pada hari Jumat, menghentikan rally selama dua hari yang telah mendapatkan hampir 60 poin. Indeks turun 5,57 poin (0,07%) untuk ditutup di 8.414,35, tetapi trader bertaruh pada pemulihan pada hari Senin.
Apa yang Terjadi:
Saham keuangan, telekomunikasi, dan sumber daya menjadi penghambat utama. Bank Negara Indonesia turun 1,57%, sementara Indosat Ooredoo Hutchison anjlok 3,74%. Di sisi lain, Vale Indonesia melonjak 3,41% dan Semen Indonesia melompat 1,89%.
Mengapa Senin Bisa Terlihat Lebih Baik:
Wall Street ditutup kuat pada hari Jumat—Dow melonjak 1,08%, S&P 500 naik 0,98%, dan NASDAQ rally 0,88%. Katalisnya? Optimisme Fed. Komentar dovish Presiden Fed New York John Williams memicu harapan baru untuk pemotongan suku bunga pada bulan Desember. Ditambah dengan ekspektasi inflasi yang melunak dari Universitas Michigan, dan Anda memiliki angin positif untuk pasar Asia.
Pemantauan Minyak:
Minyak mentah tertekan. WTI merosot 1,46% menjadi $58,14/barel setelah Ukraina mendukung rencana perdamaian AS untuk Ukraina-Rusia, meredakan ketegangan geopolitik dan kekhawatiran oversupply.
Pengaturan:
JCI masih diperdagangkan sedikit di bawah level 8.415 dan memiliki dukungan baru yang siap. Jika momentum Wall Street berlanjut, kita bisa melihat Asia—termasuk Indonesia—mengikuti pada hari Senin.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pasar Saham Indonesia Mengincar Pemulihan Setelah Penurunan Jumat
Indeks Komposit Jakarta yang menjadi patokan Indonesia mengambil jeda pada hari Jumat, menghentikan rally selama dua hari yang telah mendapatkan hampir 60 poin. Indeks turun 5,57 poin (0,07%) untuk ditutup di 8.414,35, tetapi trader bertaruh pada pemulihan pada hari Senin.
Apa yang Terjadi: Saham keuangan, telekomunikasi, dan sumber daya menjadi penghambat utama. Bank Negara Indonesia turun 1,57%, sementara Indosat Ooredoo Hutchison anjlok 3,74%. Di sisi lain, Vale Indonesia melonjak 3,41% dan Semen Indonesia melompat 1,89%.
Mengapa Senin Bisa Terlihat Lebih Baik: Wall Street ditutup kuat pada hari Jumat—Dow melonjak 1,08%, S&P 500 naik 0,98%, dan NASDAQ rally 0,88%. Katalisnya? Optimisme Fed. Komentar dovish Presiden Fed New York John Williams memicu harapan baru untuk pemotongan suku bunga pada bulan Desember. Ditambah dengan ekspektasi inflasi yang melunak dari Universitas Michigan, dan Anda memiliki angin positif untuk pasar Asia.
Pemantauan Minyak: Minyak mentah tertekan. WTI merosot 1,46% menjadi $58,14/barel setelah Ukraina mendukung rencana perdamaian AS untuk Ukraina-Rusia, meredakan ketegangan geopolitik dan kekhawatiran oversupply.
Pengaturan: JCI masih diperdagangkan sedikit di bawah level 8.415 dan memiliki dukungan baru yang siap. Jika momentum Wall Street berlanjut, kita bisa melihat Asia—termasuk Indonesia—mengikuti pada hari Senin.