Harga minyak mentah terjebak dalam tarik-ulur hari ini. WTI Januari naik 0,45% dan bensin naik 0,01% seiring dengan kekuatan pasar saham yang memicu optimisme permintaan energi. Namun inilah twist-nya—kenaikan terbatasi oleh obrolan rencana perdamaian Ukraina Trump.
Kartu liar pasokan: Jika perang Ukraina berakhir, sanksi terhadap minyak Rusia dapat dicabut, membanjiri pasar dengan lebih banyak minyak mentah. Data Vortexa menunjukkan minyak mentah yang terparkir di tanker yang tidak digunakan mencapai 114,31 juta barel (tertinggi dalam 2,25 tahun), menandakan kekhawatiran penumpukan penyimpanan.
Pemeriksaan realitas produksi: OPEC membalikkan proyeksi Q3 dari defisit -400k bpd menjadi surplus +500k bpd. Produksi minyak mentah AS berjalan lebih panas dari yang diperkirakan—EIA menaikkan proyeksi 2025 menjadi 13,59M bpd. Sementara itu, permainan ekspor Rusia tertekan: pengiriman turun menjadi 1,7M bpd (terendah dalam 3 tahun) setelah Ukraina membakar 13-20% kapasitas penyulingan.
Apakah kelebihan pasokan akan datang? IEA memperingatkan akan surplus rekor 4 juta barel per hari yang akan datang pada tahun 2026. OPEC+ sudah menghentikan peningkatan produksi mulai Q1 2026. Stok minyak mentah AS saat ini 5% di bawah rata-rata musiman—ketat untuk saat ini, tetapi dengan lebih banyak barel yang berpotensi masuk, gambaran bisa berubah dengan cepat.
Kisah sebenarnya: Dukungan geopolitik (Sanksi Rusia, kebisingan militer Venezuela) kehilangan tenaga terhadap ketakutan oversupply struktural. Minyak terjebak antara “permintaan sedang tinggi” dan “kita hampir tenggelam dalam minyak mentah.”
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Rally Minyak Menghadapi Hambatan: Ketakutan Perjanjian Damai vs Pemotongan Pasokan
Harga minyak mentah terjebak dalam tarik-ulur hari ini. WTI Januari naik 0,45% dan bensin naik 0,01% seiring dengan kekuatan pasar saham yang memicu optimisme permintaan energi. Namun inilah twist-nya—kenaikan terbatasi oleh obrolan rencana perdamaian Ukraina Trump.
Kartu liar pasokan: Jika perang Ukraina berakhir, sanksi terhadap minyak Rusia dapat dicabut, membanjiri pasar dengan lebih banyak minyak mentah. Data Vortexa menunjukkan minyak mentah yang terparkir di tanker yang tidak digunakan mencapai 114,31 juta barel (tertinggi dalam 2,25 tahun), menandakan kekhawatiran penumpukan penyimpanan.
Pemeriksaan realitas produksi: OPEC membalikkan proyeksi Q3 dari defisit -400k bpd menjadi surplus +500k bpd. Produksi minyak mentah AS berjalan lebih panas dari yang diperkirakan—EIA menaikkan proyeksi 2025 menjadi 13,59M bpd. Sementara itu, permainan ekspor Rusia tertekan: pengiriman turun menjadi 1,7M bpd (terendah dalam 3 tahun) setelah Ukraina membakar 13-20% kapasitas penyulingan.
Apakah kelebihan pasokan akan datang? IEA memperingatkan akan surplus rekor 4 juta barel per hari yang akan datang pada tahun 2026. OPEC+ sudah menghentikan peningkatan produksi mulai Q1 2026. Stok minyak mentah AS saat ini 5% di bawah rata-rata musiman—ketat untuk saat ini, tetapi dengan lebih banyak barel yang berpotensi masuk, gambaran bisa berubah dengan cepat.
Kisah sebenarnya: Dukungan geopolitik (Sanksi Rusia, kebisingan militer Venezuela) kehilangan tenaga terhadap ketakutan oversupply struktural. Minyak terjebak antara “permintaan sedang tinggi” dan “kita hampir tenggelam dalam minyak mentah.”