Harga kopi rally hari ini—arabika naik 2,15% dan robusta melonjak 2,37% ke level tertinggi dalam 2 minggu. Berikut adalah yang mempengaruhi pergerakan:
**Kekurangan pasokan Vietnam**: Hujan deras di Dak Lak ( wilayah kopi utama Vietnam ) menunda panen, tetapi itu sebenarnya mendukung harga robusta. Ironisnya, Vietnam baru saja melaporkan produksi 2025/26 meningkat 6% menjadi 1,76 MMT—namun gangguan cuaca masih memperketat pasokan jangka pendek.
**Kekacauan tarif Brasil**: Administrasi Trump menghapus tarif timbal balik 10% pada kopi, tetapi tarif "darurat nasional" 40% yang terpisah pada impor Brasil masih berlaku. Hasilnya? Pembeli AS mengabaikan kontrak Brasil dengan keras—impor turun 52% YoY hingga Oktober. Inventaris arabika ICE baru saja mencapai level terendah 1,75 tahun (396,513 kantong).
**Kelemahan Dolar membantu**: USD yang lemah memicu penutupan posisi pendek di arabika. Ditambah, inventaris robusta ICE yang berada di level terendah 4 bulan (5,640 lots) menjaga bahan bakar kenaikan.
**Wildcard bearish**: Proyeksi Brasil untuk 2025/26 baru saja melonjak menjadi 70,7 juta kantong (+29% YoY). Begitu pasokan itu memasuki pasar, harga bisa menghadapi tantangan. Namun untuk saat ini, persediaan yang ketat + gangguan cuaca = para banteng kopi yang mengendalikan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Harga kopi rally hari ini—arabika naik 2,15% dan robusta melonjak 2,37% ke level tertinggi dalam 2 minggu. Berikut adalah yang mempengaruhi pergerakan:
**Kekurangan pasokan Vietnam**: Hujan deras di Dak Lak ( wilayah kopi utama Vietnam ) menunda panen, tetapi itu sebenarnya mendukung harga robusta. Ironisnya, Vietnam baru saja melaporkan produksi 2025/26 meningkat 6% menjadi 1,76 MMT—namun gangguan cuaca masih memperketat pasokan jangka pendek.
**Kekacauan tarif Brasil**: Administrasi Trump menghapus tarif timbal balik 10% pada kopi, tetapi tarif "darurat nasional" 40% yang terpisah pada impor Brasil masih berlaku. Hasilnya? Pembeli AS mengabaikan kontrak Brasil dengan keras—impor turun 52% YoY hingga Oktober. Inventaris arabika ICE baru saja mencapai level terendah 1,75 tahun (396,513 kantong).
**Kelemahan Dolar membantu**: USD yang lemah memicu penutupan posisi pendek di arabika. Ditambah, inventaris robusta ICE yang berada di level terendah 4 bulan (5,640 lots) menjaga bahan bakar kenaikan.
**Wildcard bearish**: Proyeksi Brasil untuk 2025/26 baru saja melonjak menjadi 70,7 juta kantong (+29% YoY). Begitu pasokan itu memasuki pasar, harga bisa menghadapi tantangan. Namun untuk saat ini, persediaan yang ketat + gangguan cuaca = para banteng kopi yang mengendalikan.