Bisnis infrastruktur AI Nebius Group sedang booming. Perusahaan yang berbasis di Amsterdam ini mengalami kenaikan harga saham sebesar 202% tahun ini, pendapatan Q3 melonjak 355% menjadi 146 juta USD, dan baru-baru ini menandatangani pesanan banyak senilai 3 miliar USD dengan Meta dan protokol senilai 19,4 miliar USD dengan Microsoft.

Tetapi ada poin menarik di sini: harga saham telah turun lebih dari 30% dari puncaknya di bulan Oktober, alasannya adalah meskipun pendapatan meledak (pertumbuhan YoY 437%) tetapi tidak memenuhi ekspektasi Wall Street, ditambah lagi perusahaan berencana untuk menerbitkan 25 juta saham baru yang menimbulkan kekhawatiran tentang dilusi.

Kuncinya adalah logika jangka panjang masih ada. Nebius memiliki pusat data GPU Nvidia + perangkat lunak cloud AI sebagai dua mesin, dan daya komputasi sudah terjual habis. Sesuai dengan target perusahaan, pada akhir 2026 harus mencapai pendapatan tahunan sebesar 7-9 miliar dolar, yang berarti dari 120 juta dolar pada 2024 hingga mencapai level 8 miliar dolar pada 2027—pertumbuhan sebesar 6700%.

Pasar AI global diperkirakan mencapai 3,5 triliun dolar AS pada tahun 2033, dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 31,5%. Jika penyedia infrastruktur awal seperti ini benar-benar dapat berkembang, itu mungkin menjadi mesin kekayaan bagi pemegang yang sabar.

Tentu saja biayanya adalah kerugian besar dan pengurangan saham. Tapi jika cerita pertumbuhannya valid, ini mungkin hanya biaya transisi. Apa pendapatmu?