Kevin Hassett baru-baru ini mengatakan sesuatu yang tajam—jika Trump benar-benar mencalonkan dia sebagai ketua The Federal Reserve (FED), dia "sangat bersedia" untuk mengambil pekerjaan itu.

Mantan penasihat ekonomi Gedung Putih ini bukan sembarangan. Dia menjabat sebagai Direktur Dewan Ekonomi Nasional selama masa jabatan pertama Trump, dan hampir semua permainan reformasi pajak ada bayang-bayangnya. Sekarang dia secara aktif menyatakan ingin mengambil posisi di The Federal Reserve (FED)? Pasar langsung heboh.

Mengapa? Karena masa jabatan ketua saat ini, Powell, berakhir pada tahun 2026. Namun, orang-orang di dalam industri tahu bahwa jika Trump kembali ke Gedung Putih, pergantian orang sebelum waktu juga bukanlah hal yang tidak mungkin. Pernyataan Hassett ini sama dengan memberikan sinyal yang jelas: kebijakan moneter mungkin benar-benar akan berubah.

Coba pikirkan, apa yang akan terjadi jika seseorang yang telah terlibat dalam pelonggaran regulasi dan mendukung strategi ekonomi yang lebih agresif memimpin The Federal Reserve (FED)? Apakah penurunan suku bunga akan dipercepat? Apakah pengawasan akan dilonggarkan? Semua itu bukanlah khayalan.

Yang lebih penting, prinsip "data-driven dan keputusan independen" yang selalu dibanggakan oleh The Federal Reserve (FED) mungkin akan dipengaruhi oleh lebih banyak pertimbangan politik. Bagaimana suku bunga ditetapkan dan bagaimana keuangan dikelola, mungkin tidak akan semudah melihat data ekonomi.

Menariknya, waktu pernyataan Hassett ini. Tim kampanye Trump sering kali mengeluarkan suara tentang perubahan personel, dan kalimatnya "sangat senang" ini, baik sebagai pencalonan diri maupun seperti memberikan suntikan awal kepada pasar. Pasar kripto, pasar saham, dan pasar obligasi semua menunggu untuk melihat bagaimana drama personel ini akan berlangsung.