Jika Anda mengikuti grafik kripto, kemungkinan besar Anda sudah pernah melihat pola aneh berbentuk “T” terbalik yang muncul di dasar penurunan. Kemungkinan besar itu adalah Doji Capung, dan ya, pola ini bisa menjadi sinyal penting pembalikan arah.
Apa Itu Doji Capung?
Secara sederhana: harga turun cukup jauh selama candle (sumbu bawah panjang), tetapi kemudian pulih dan menutup hampir di harga yang sama dengan harga pembukaan. Ini menunjukkan satu hal penting - penjual mencoba menekan harga, tetapi pembeli lebih kuat dan akhirnya berhasil mengangkat lagi.
Ciri-ciri utama:
Sumbu bawah sangat panjang
Sumbu atas kecil atau tidak ada
Harga pembukaan dan penutupan hampir sama
Bentuk menyerupai huruf “T”
Cara Mengidentifikasi dan Menggunakan dalam Trading
Pola ini hanya benar-benar efektif jika muncul di akhir tren turun. Saat itulah bisa mengindikasikan bahwa pasar sedang berubah arah.
Namun ada peringatan penting: jangan hanya mengandalkan pola ini. Satu Doji Capung saja masih dugaan. Untuk konfirmasi:
Cek volume - apakah meningkat pada candle berikutnya? Itu pertanda bagus
Periksa RSI - apakah netral (dekat 50) atau mulai naik?
Gunakan moving average - apakah harga menembus di atas resistance sebelumnya?
Cari divergensi bullish antara harga dan indikator
Pada contoh nyata dengan ETH: setelah muncul Doji Capung, volume melonjak, harga menembus puncak sebelumnya, dan RSI masuk ke area oversold. Saat itulah pembalikan arah terkonfirmasi.
Keterbatasan Nyata
Mari jujur: pola ini tidak selalu akurat. Bisa saja memberikan sinyal palsu. Pola ini sendiri tidak memberitahukan ke mana harga akan bergerak atau berapa targetnya. Oleh sebab itu:
Jangan pernah masuk posisi hanya karena melihat Doji Capung
Selalu kombinasikan dengan indikator lain
Gunakan sebagai bagian dari strategi yang lebih besar, bukan satu-satunya alat
Punya rencana risiko/Stop Loss yang jelas
Doji Capung vs Hammer
Mudah tertukar. Perbedaannya:
Doji Capung: buka dan tutup di harga yang sama
Hammer: buka lebih rendah, tutup di atas harga pembukaan
Keduanya mengindikasikan pembalikan bullish, jadi tidak masalah jika tertukar.
Dalam Praktik
Trader berpengalaman menggunakan Doji Capung sebagai peringatan, bukan sinyal beli otomatis. Ketika melihat pola ini di grafik 4 jam altcoin yang sedang turun tajam, mereka mulai waspada. Setelah itu, indikator lain diaktifkan. Jika semuanya mengarah ke atas - volume, RSI, breakout sebelumnya - baru dipertimbangkan untuk masuk.
Kuncinya adalah sabar dan konfirmasi ganda. Di pasar kripto yang sangat volatil, sinyal palsu sering muncul. Mereka yang menunggu konfirmasi ekstra bisa tidur lebih nyenyak di malam hari.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Doji Libélula: Pola Lilin yang Harus Dikenal Setiap Trader Kripto
Jika Anda mengikuti grafik kripto, kemungkinan besar Anda sudah pernah melihat pola aneh berbentuk “T” terbalik yang muncul di dasar penurunan. Kemungkinan besar itu adalah Doji Capung, dan ya, pola ini bisa menjadi sinyal penting pembalikan arah.
Apa Itu Doji Capung?
Secara sederhana: harga turun cukup jauh selama candle (sumbu bawah panjang), tetapi kemudian pulih dan menutup hampir di harga yang sama dengan harga pembukaan. Ini menunjukkan satu hal penting - penjual mencoba menekan harga, tetapi pembeli lebih kuat dan akhirnya berhasil mengangkat lagi.
Ciri-ciri utama:
Cara Mengidentifikasi dan Menggunakan dalam Trading
Pola ini hanya benar-benar efektif jika muncul di akhir tren turun. Saat itulah bisa mengindikasikan bahwa pasar sedang berubah arah.
Namun ada peringatan penting: jangan hanya mengandalkan pola ini. Satu Doji Capung saja masih dugaan. Untuk konfirmasi:
Pada contoh nyata dengan ETH: setelah muncul Doji Capung, volume melonjak, harga menembus puncak sebelumnya, dan RSI masuk ke area oversold. Saat itulah pembalikan arah terkonfirmasi.
Keterbatasan Nyata
Mari jujur: pola ini tidak selalu akurat. Bisa saja memberikan sinyal palsu. Pola ini sendiri tidak memberitahukan ke mana harga akan bergerak atau berapa targetnya. Oleh sebab itu:
Doji Capung vs Hammer
Mudah tertukar. Perbedaannya:
Keduanya mengindikasikan pembalikan bullish, jadi tidak masalah jika tertukar.
Dalam Praktik
Trader berpengalaman menggunakan Doji Capung sebagai peringatan, bukan sinyal beli otomatis. Ketika melihat pola ini di grafik 4 jam altcoin yang sedang turun tajam, mereka mulai waspada. Setelah itu, indikator lain diaktifkan. Jika semuanya mengarah ke atas - volume, RSI, breakout sebelumnya - baru dipertimbangkan untuk masuk.
Kuncinya adalah sabar dan konfirmasi ganda. Di pasar kripto yang sangat volatil, sinyal palsu sering muncul. Mereka yang menunggu konfirmasi ekstra bisa tidur lebih nyenyak di malam hari.