Uang fiat? Dicetak tanpa henti. Bitcoin? Dibatasi pada 21 juta. Titik.

Namun orang bertindak seolah-olah kita hanya mengikuti gelombang keberuntungan. Angka-angkanya tidak berbohong—secara harfiah tidak cukup BTC untuk semua orang yang mungkin menginginkannya. Sementara itu, dolar terus mengalir dari bank sentral seperti air dari pipa yang pecah.

Infrastruktur perbankan tradisional menunjukkan kerusakannya semakin setiap tahun. Ketika kelangkaan bertemu dengan pasokan tak terbatas, pilihan menjadi cukup jelas. Bukan keberuntungan. Hanya penawaran dan permintaan dasar yang berperan secara waktu nyata.