Baru-baru ini, Amerika Serikat kembali mengalami kebuntuan pemerintah, peristiwa ini menarik perhatian luas di pasar. Dari sudut pandang sejarah, ini bukanlah hal baru, selama beberapa dekade terakhir, pemerintah Amerika Serikat telah beberapa kali terjebak dalam keadaan berhenti karena kebuntuan anggaran, dengan yang terlama berlangsung selama 35 hari.
Stagnasi administratif yang disebabkan oleh permainan politik antara dua partai ini telah berkembang dari peristiwa "black swan" yang sulit diprediksi menjadi risiko "grey rhino" yang dapat diprediksi oleh pasar. Meskipun penghentian ini menjadi kenyataan, harapan pasar bahwa kedua belah pihak akhirnya dapat mencapai kesepakatan masih ada, yang pada gilirannya meredakan dampak dari guncangan mendadak.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, dampak penghentian pemerintah terhadap pasar keuangan tidak memiliki pola yang seragam. Dalam kebanyakan kasus, imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun akan menunjukkan tren penurunan pada awal penghentian, dan dolar juga cenderung melemah. Namun, reaksi pasar saham lebih kompleks, dengan pergerakan yang bervariasi. Perlu dicatat bahwa saat ini pasar berada pada posisi tinggi, dan ada kemungkinan spekulan memanfaatkan topik "penghentian" untuk melakukan spekulasi.
Selain itu, penghentian pemerintah juga dapat menyebabkan penundaan dalam rilis data ekonomi penting, seperti laporan pekerjaan non-pertanian dan Indeks Harga Konsumen (CPI). Ini tentu akan meningkatkan ketidakpastian pasar jangka pendek, yang mungkin memicu fluktuasi sementara. Namun, pasar juga memiliki langkah-langkah respons yang sesuai, seperti mengikuti kekosongan pekerjaan, data ADP non-pertanian kecil, serta jumlah pengajuan tunjangan pengangguran awal mingguan sebagai indikator alternatif untuk meredakan kekacauan yang diakibatkan oleh kekosongan data.
Yang benar-benar perlu diwaspadai adalah durasi penghentian. Jika berlangsung hanya satu atau dua minggu, dampaknya terhadap pasar mungkin relatif terbatas. Namun, begitu waktu penghentian melebihi rekor terpanjang dalam sejarah 35 hari, itu mungkin akan berdampak lebih dalam terhadap ekonomi dan pasar. Oleh karena itu, investor perlu memperhatikan perkembangan situasi dengan cermat dan mempersiapkan manajemen risiko yang sesuai.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ThesisInvestor
· 15jam yang lalu
ikuti kekacauan di dalam sistem go long dunia kripto
Lihat AsliBalas0
staking_gramps
· 15jam yang lalu
Sebuah komedi politik ala Amerika yang khas.
Lihat AsliBalas0
ForkItAll
· 15jam yang lalu
Menonton drama sambil makan semangka, lagipula ini bukan pertama kalinya.
Lihat AsliBalas0
LayerZeroHero
· 16jam yang lalu
Ini adalah alasan tipikal untuk play people for suckers.
Baru-baru ini, Amerika Serikat kembali mengalami kebuntuan pemerintah, peristiwa ini menarik perhatian luas di pasar. Dari sudut pandang sejarah, ini bukanlah hal baru, selama beberapa dekade terakhir, pemerintah Amerika Serikat telah beberapa kali terjebak dalam keadaan berhenti karena kebuntuan anggaran, dengan yang terlama berlangsung selama 35 hari.
Stagnasi administratif yang disebabkan oleh permainan politik antara dua partai ini telah berkembang dari peristiwa "black swan" yang sulit diprediksi menjadi risiko "grey rhino" yang dapat diprediksi oleh pasar. Meskipun penghentian ini menjadi kenyataan, harapan pasar bahwa kedua belah pihak akhirnya dapat mencapai kesepakatan masih ada, yang pada gilirannya meredakan dampak dari guncangan mendadak.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, dampak penghentian pemerintah terhadap pasar keuangan tidak memiliki pola yang seragam. Dalam kebanyakan kasus, imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun akan menunjukkan tren penurunan pada awal penghentian, dan dolar juga cenderung melemah. Namun, reaksi pasar saham lebih kompleks, dengan pergerakan yang bervariasi. Perlu dicatat bahwa saat ini pasar berada pada posisi tinggi, dan ada kemungkinan spekulan memanfaatkan topik "penghentian" untuk melakukan spekulasi.
Selain itu, penghentian pemerintah juga dapat menyebabkan penundaan dalam rilis data ekonomi penting, seperti laporan pekerjaan non-pertanian dan Indeks Harga Konsumen (CPI). Ini tentu akan meningkatkan ketidakpastian pasar jangka pendek, yang mungkin memicu fluktuasi sementara. Namun, pasar juga memiliki langkah-langkah respons yang sesuai, seperti mengikuti kekosongan pekerjaan, data ADP non-pertanian kecil, serta jumlah pengajuan tunjangan pengangguran awal mingguan sebagai indikator alternatif untuk meredakan kekacauan yang diakibatkan oleh kekosongan data.
Yang benar-benar perlu diwaspadai adalah durasi penghentian. Jika berlangsung hanya satu atau dua minggu, dampaknya terhadap pasar mungkin relatif terbatas. Namun, begitu waktu penghentian melebihi rekor terpanjang dalam sejarah 35 hari, itu mungkin akan berdampak lebih dalam terhadap ekonomi dan pasar. Oleh karena itu, investor perlu memperhatikan perkembangan situasi dengan cermat dan mempersiapkan manajemen risiko yang sesuai.