Claude Shannon. Pikiran jenius. Dia sering disebut sebagai "bapak teori informasi". Salah satu matematikawan dan insinyur Amerika paling cemerlang abad lalu. Pada tahun 1948, ia menerbitkan karya "Teori Matematis Komunikasi". Sepertinya, karya inilah yang menjadi fondasi nyata era informasi.
Shannon bukanlah seorang teoretikus yang kering. Tidak. Dia juga tertarik pada perangkat mekanis. Cukup aneh untuk seorang matematikawan dengan kaliber seperti itu. Di antara penemuannya, yang paling menonjol adalah "Theseus" — tikus mekanis. Banyak yang menganggapnya sebagai salah satu manifestasi pertama dari kecerdasan buatan. Meskipun ini tidak sepenuhnya akurat.
Theseus muncul pada tahun 1950. Mainan yang lucu. Shannon tampaknya tidak menganggapnya sebagai proyek ilmiah yang serius. Namun demikian... Itu adalah sesuatu yang luar biasa untuk masa itu. Tikus bergerak di labirin yang dapat menghantarkan listrik. Bukan tikus yang sebenarnya, tentu saja. Sebuah perangkat kecil dengan roda dan relay elektromekanis.
Labirin memiliki konstruksi yang tidak biasa. Jaring dengan rangkaian listrik. Jalur pertama Theseus adalah metode coba-coba. Tikus berkeliaran, mencari. Tapi yang mengejutkan — ia mengingat jalannya! Relay menyimpan informasi tentang gerakan sebelumnya. Pada peluncuran kedua, Theseus pergi langsung ke tujuan. Tidak ada belokan yang tidak perlu. Mengagumkan.
Pengaruh karya Shannon sulit untuk dinilai terlalu tinggi. Ide-idenya melampaui batas mouse mekanis. Dia meletakkan dasar-dasar revolusi digital. AI modern, teori komunikasi — semua ini tumbuh dari penelitiannya. Prinsip matematisnya hari ini digunakan di mana-mana: kriptografi, perlindungan data, pembelajaran mesin.
Shannon menunjukkan kepada kita sesuatu yang penting. Bahkan sistem sederhana dapat "belajar". Dapat memecahkan masalah. Itu tidak begitu jelas sebelumnya. Karyanya membuka jalan bagi teknologi kecerdasan buatan yang terus berkembang hingga saat ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Claude Shannon dan kontribusinya pada ilmu pengetahuan dan teknologi
Claude Shannon. Pikiran jenius. Dia sering disebut sebagai "bapak teori informasi". Salah satu matematikawan dan insinyur Amerika paling cemerlang abad lalu. Pada tahun 1948, ia menerbitkan karya "Teori Matematis Komunikasi". Sepertinya, karya inilah yang menjadi fondasi nyata era informasi.
Shannon bukanlah seorang teoretikus yang kering. Tidak. Dia juga tertarik pada perangkat mekanis. Cukup aneh untuk seorang matematikawan dengan kaliber seperti itu. Di antara penemuannya, yang paling menonjol adalah "Theseus" — tikus mekanis. Banyak yang menganggapnya sebagai salah satu manifestasi pertama dari kecerdasan buatan. Meskipun ini tidak sepenuhnya akurat.
Theseus muncul pada tahun 1950. Mainan yang lucu. Shannon tampaknya tidak menganggapnya sebagai proyek ilmiah yang serius. Namun demikian... Itu adalah sesuatu yang luar biasa untuk masa itu. Tikus bergerak di labirin yang dapat menghantarkan listrik. Bukan tikus yang sebenarnya, tentu saja. Sebuah perangkat kecil dengan roda dan relay elektromekanis.
Labirin memiliki konstruksi yang tidak biasa. Jaring dengan rangkaian listrik. Jalur pertama Theseus adalah metode coba-coba. Tikus berkeliaran, mencari. Tapi yang mengejutkan — ia mengingat jalannya! Relay menyimpan informasi tentang gerakan sebelumnya. Pada peluncuran kedua, Theseus pergi langsung ke tujuan. Tidak ada belokan yang tidak perlu. Mengagumkan.
Pengaruh karya Shannon sulit untuk dinilai terlalu tinggi. Ide-idenya melampaui batas mouse mekanis. Dia meletakkan dasar-dasar revolusi digital. AI modern, teori komunikasi — semua ini tumbuh dari penelitiannya. Prinsip matematisnya hari ini digunakan di mana-mana: kriptografi, perlindungan data, pembelajaran mesin.
Shannon menunjukkan kepada kita sesuatu yang penting. Bahkan sistem sederhana dapat "belajar". Dapat memecahkan masalah. Itu tidak begitu jelas sebelumnya. Karyanya membuka jalan bagi teknologi kecerdasan buatan yang terus berkembang hingga saat ini.