Mekanisme Pembakaran Biaya Transaksi Somnia dan Potensi Mengurangi Inflasi: Analisis Kuantitatif

Dalam model ekonomi @Somnia_Network ($SOMI ), faktor terpenting adalah mekanisme distribusi biaya transaksi. Menurut desain, 50% biaya transaksi akan dibakar secara permanen, sementara 50% sisanya didistribusikan kepada validator dan peserta staking. Ini membuat pasokan jangka panjang dari SOMI tidak hanya bergantung pada jadwal pembukaan kunci, tetapi juga terkait erat dengan tingkat penggunaan jaringan.

1. Ciri-ciri dari model biaya transaksi Pada tingkat 10 TPS, biaya rata-rata untuk setiap transaksi di #Somnia hanya sekitar 0,00005 USD. Jika asumsi harga SOMI stabil di sekitar 1,1 USD, jumlah token yang digunakan untuk satu transaksi sangat kecil. Namun, inti dari masalah ini terletak pada jumlah transaksi yang sangat besar dari skenario aplikasi dunia nyata – terutama di bidang game blockchain dan hiburan online. Artinya, Somnia secara langsung menghubungkan kelangkaan token dengan tingkat aktivitas pengguna, alih-alih hanya bergantung pada jadwal rilis yang tetap.
2. Proyeksi kuantitatif tentang skala pembakaran token Kasus 10 juta transaksi/hari: Biaya transaksi yang timbul sekitar 500 USD/hari, di mana 250 USD setara SOMI akan dibakar. Dalam kasus 100 juta transaksi/hari: Biaya transaksi meningkat menjadi 5.000 USD/hari, dengan 2.500 USD setara OMI dibakar. Jika dihitung per tahun, dalam skenario jaringan dengan aplikasi yang populer dan volume transaksi yang besar, jumlah token yang dibakar setiap tahun akan memberikan dampak yang jelas terhadap pasokan yang beredar. Dibandingkan dengan kapitalisasi pasar yang beredar saat ini sekitar 186 juta USD, dampak jangka pendek dari pembakaran masih terbatas. Namun, dalam jangka panjang, efek kumulatif dari pembakaran token dapat menjadi pendorong penting, mirip dengan cara Ethereum dengan EIP-1559 telah membangun cerita deflasi.
3. Menyeimbangkan antara membuka kunci pasokan dan kecepatan pembakaran Total pasokan SOMI adalah 1 miliar token. Di antaranya, bagian dari tim dan investor akan mulai dibuka setelah 12 bulan cliff, berlangsung selama 36–48 bulan. Ini berarti, dalam 3–4 tahun ke depan, pasar harus menyerap sejumlah besar token baru yang diterbitkan. Pertanyaan kunci adalah: Apakah mekanisme pembakaran cukup kuat untuk mengimbangi tekanan dari jadwal pembukaan kunci? Jika ekosistem Somnia berkembang pesat, banyak transaksi, jumlah token yang dibakar dapat menetralkan atau bahkan melebihi jumlah token yang dibuka. Jika aplikasi berkembang lambat, sedikit dibakar, cerita deflasi akan melemah, dan pasar akan menghadapi tekanan inflasi dari pasokan yang meningkat.
4. Membandingkan referensi dengan Ethereum Ethereum setelah menerapkan EIP-1559 pada tahun 2021, pernah membakar lebih dari 3 juta ETH/tahun, berkat volume transaksi yang sangat besar di DeFi dan NFT. Ini secara langsung meningkatkan kelangkaan dan menjadi dasar untuk narasi "ultra sound money". Somnia jika mencapai jutaan pengguna aktif harian (DAU) dalam bidang game dan hiburan, skala pembakaran token juga dapat menciptakan efek serupa. Perbedaan utamanya adalah: Ethereum hanya membakar sebagian biaya transaksi, dengan rasio yang fleksibel. Somnia membakar 50% biaya secara tetap, sehingga dampak deflasi lebih jelas dan langsung, tetapi sangat bergantung pada volume transaksi.
5. Kesimpulan Mekanisme pembakaran biaya transaksi memberikan SOMI dasar yang rasional untuk nilai jangka panjang, tetapi untuk mewujudkan potensi deflasi, jaringan harus: Memperluas ekosistem aplikasi dengan cepat, terutama di bidang yang memiliki frekuensi transaksi tinggi. Mempertahankan keseimbangan antara jumlah token yang dibakar dan kecepatan pembukaan. Membangun kepercayaan pasar bahwa "semakin banyak pengguna, pasokan semakin langka" akan menjadi siklus yang berkelanjutan. Jika memenuhi syarat di atas, Somnia sepenuhnya dapat membangun narasi deflasi yang mirip dengan Ethereum, menjadi salah satu blockchain dengan mekanisme ekonomi yang paling kuat dan saling memperkuat.