Penguin emas 🌟 adalah pemandangan langka di tanah Antartika! Bayangkan saja, makhluk dengan bulu kuning-emas yang bersinar. Sangat cantik. Ini terjadi karena leukisme, sesuatu yang genetik yang menyebabkan hilangnya sebagian pigmen.
Bukan albinisme 🧊. Tidak sama sekali. Penguin pirang memiliki mata yang normal. Tapi bulunya? Sebuah pertunjukan tersendiri! Kuning keemasan dan krim. Sangat berbeda dari yang tradisional hitam dan putih. Sepertinya alam memutuskan untuk bermain sebagai seniman. Para ilmuwan menemukan penguin ini terutama di Pulau Georgia Selatan. Tempat terpencil, agak terasing di wilayah subantartika.
Pada tahun 2025, beberapa penguin dengan kondisi ini terlihat 🔍. Seekor penguin Adélie emas difoto sedang beristirahat di atas es di Cabo Crozier. Ia berada di sana, tenang, di antara yang lainnya yang berwarna normal. Seolah tidak peduli dengan perbedaannya. Juga muncul seekor penguin raja emas dan seekor penguin chinstrap dengan leukisme. Sangat langka.
Warna emas itu indah, memikat para biolog dan fotografer 📸. Namun, itu membawa masalah. Makhluk-makhluk itu menjadi lebih terlihat oleh predator. Itu tidak baik. Dan mungkin mereka bahkan kesulitan untuk mencari pasangan. Ternyata menjadi berbeda tidak selalu membantu saat berpacaran.
Penguin-penguin ini tidak seperti penguin dengan jambul kuning 🌈. Macaroni dan Rockhopper biasanya memiliki bulu kuning, itu adalah bagian dari mereka. Sedangkan penguin emas adalah cerita yang berbeda. Seluruh bulunya dipengaruhi oleh leukisme.
Penguin berambut pirang adalah semacam keajaiban genetik 🧬. Pengingat hidup tentang bagaimana alam kadang-kadang mengikuti jalur yang tidak terduga. Agak ajaib, tahu?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Penguin emas: sebuah keajaiban yang menawan
Penguin emas 🌟 adalah pemandangan langka di tanah Antartika! Bayangkan saja, makhluk dengan bulu kuning-emas yang bersinar. Sangat cantik. Ini terjadi karena leukisme, sesuatu yang genetik yang menyebabkan hilangnya sebagian pigmen.
Bukan albinisme 🧊. Tidak sama sekali. Penguin pirang memiliki mata yang normal. Tapi bulunya? Sebuah pertunjukan tersendiri! Kuning keemasan dan krim. Sangat berbeda dari yang tradisional hitam dan putih. Sepertinya alam memutuskan untuk bermain sebagai seniman. Para ilmuwan menemukan penguin ini terutama di Pulau Georgia Selatan. Tempat terpencil, agak terasing di wilayah subantartika.
Pada tahun 2025, beberapa penguin dengan kondisi ini terlihat 🔍. Seekor penguin Adélie emas difoto sedang beristirahat di atas es di Cabo Crozier. Ia berada di sana, tenang, di antara yang lainnya yang berwarna normal. Seolah tidak peduli dengan perbedaannya. Juga muncul seekor penguin raja emas dan seekor penguin chinstrap dengan leukisme. Sangat langka.
Warna emas itu indah, memikat para biolog dan fotografer 📸. Namun, itu membawa masalah. Makhluk-makhluk itu menjadi lebih terlihat oleh predator. Itu tidak baik. Dan mungkin mereka bahkan kesulitan untuk mencari pasangan. Ternyata menjadi berbeda tidak selalu membantu saat berpacaran.
Penguin-penguin ini tidak seperti penguin dengan jambul kuning 🌈. Macaroni dan Rockhopper biasanya memiliki bulu kuning, itu adalah bagian dari mereka. Sedangkan penguin emas adalah cerita yang berbeda. Seluruh bulunya dipengaruhi oleh leukisme.
Penguin berambut pirang adalah semacam keajaiban genetik 🧬. Pengingat hidup tentang bagaimana alam kadang-kadang mengikuti jalur yang tidak terduga. Agak ajaib, tahu?