Dalam Keuangan Desentralisasi ( DeFi ), khususnya saat menggunakan pertukaran Perpetual Futures, jika tidak mengambil strategi Hedging yang tepat, investor mungkin menghadapi risiko kerugian yang besar. Meskipun ada hadiah Airdrop di kemudian hari, sulit untuk menutupi kerugian yang diakibatkan oleh Holding satu arah.

Untuk mengurangi risiko, salah satu cara yang efektif adalah dengan melakukan perdagangan hedging di berbagai platform. Menggunakan GRVT dan Lighter sebagai contoh, kedua platform ini memiliki likuiditas yang cukup, sehingga order limit dapat dieksekusi dengan cepat. Dalam praktiknya, Anda dapat membuka posisi long di satu platform, sambil membuka posisi short dengan jumlah kontrak yang sama di platform lain, sehingga mengunci selisih harga.

Ambil contoh nyata, misalkan kita memperdagangkan token $HYPE. Di platform A, kita membuka 173 posisi long pada harga $56.2196, sementara di platform B kita membuka posisi short dengan jumlah yang sama. Dengan cara ini, terdapat selisih harga sebesar 1,14 dolar antara kedua platform. Mengingat biaya transaksi sekitar 2 dolar, ditambah kemungkinan slippage, total biaya diperkirakan sekitar 3 dolar. Dengan cara ini, investor dapat mencapai volume perdagangan hampir 20 ribu dolar dengan risiko yang lebih kecil.

Strategi hedging ini meskipun terlihat sederhana, tetapi dalam praktiknya perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti likuiditas pasar, fluktuasi harga, waktu transaksi, dan lain-lain. Bagi trader berpengalaman, ini bukan hanya alat manajemen risiko, tetapi juga metode efektif untuk mendapatkan keuntungan di pasar yang volatile. Namun, pemula harus berhati-hati saat mencoba strategi semacam ini dan memahami risiko yang terkait.