Saat ini, bidang Metaverse menghadapi tantangan besar: kurangnya interoperabilitas antara berbagai platform. Aset digital yang diperoleh pengguna di satu platform sering kali tidak dapat digunakan di platform lain, dan desentralisasi ini sangat membatasi perkembangan keseluruhan Metaverse.

Untuk mengatasi masalah ini, sebuah proyek bernama Somnia Network muncul. Konsep inti proyek ini adalah membangun lapisan dasar Metaverse yang terpadu dan dapat dioperasikan, bertujuan untuk menghubungkan berbagai platform independen yang ada, membentuk Metaverse yang benar-benar terhubung.

Visi Somnia mencakup beberapa aspek berikut:

1. Interoperabilitas aset lintas platform: NFT yang dimiliki pengguna dapat digunakan sebagai avatar pribadi di berbagai dunia virtual dan game.

2. Transfer lintas batas pencapaian dan barang: Pencapaian dan barang yang diperoleh di satu dunia virtual dapat dibawa ke dunia lain tanpa hambatan.

3. Ekosistem pencipta: Pengembang dapat membuat pengalaman yang saling terkait, berbagi basis pengguna dan aset digital, sehingga menurunkan ambang batas penciptaan.

Konsep ini bukan hanya inovasi di tingkat teknologi, tetapi juga redefinisi keseluruhan konsep Metaverse. Token SOMI yang diajukan oleh Somnia akan menjadi inti dari ekosistem ini, digunakan untuk berbagai transaksi, keputusan pemerintahan, serta insentif bagi para kreator.

Tujuan Somnia adalah untuk mewujudkan visi awal Metaverse: sebuah masyarakat digital yang terbuka dan terhubung. Inovasi infrastruktur ini dapat mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital, membuat pengalaman virtual menjadi lebih kaya dan koheren.

Seiring dengan kemajuan proyek, kami berharap dapat melihat lebih banyak rincian konkret tentang implementasi teknologi, pembangunan ekosistem, dan calon mitra. Masa depan Metaverse mungkin terletak pada solusi interoperabilitas lintas platform seperti ini, yang diharapkan dapat membawa peluang dan tantangan baru bagi seluruh industri Web3.