Baru-baru ini, Pengadilan Rakyat Menengah Wuxi, Provinsi Jiangsu, mengungkapkan sebuah kasus yang menarik untuk dipikirkan. Kasus ini melibatkan sebuah platform forex bernama A, yang menjanjikan kepada investor imbal hasil hingga 7% per bulan, dan mengklaim bahwa pengguna dapat melihat keuntungan dan melakukan penarikan kapan saja.
Zhou Ming tertarik dengan imbal hasil yang tinggi ini, dan meminta Wang Hao untuk membeli aset forex di platform A. Zhou Ming mentransfer 84350 yuan Tiongkok kepada Wang Hao, kemudian Wang Hao mentransfer 13000 dolar AS dalam bentuk mata uang virtual yang diperoleh dari penukaran tersebut ke akun Zhou Ming di platform A.
Namun, situasi tiba-tiba mengalami perubahan. A platform runtuh, 13000 dolar virtual di akun Zhou Ming tiba-tiba lenyap, hanya dapat ditukarkan menjadi 0,1 yuan RMB untuk penarikan. Menghadapi kerugian besar, Zhou Ming menggugat Wang Hao ke pengadilan, meminta pengembalian 84350 yuan sebagai modal dan pembayaran biaya penggunaan dana.
Pengadilan setelah melakukan pemeriksaan berpendapat bahwa Zhou Ming yang mengandalkan Wang Hao untuk menukar dolar virtual di A platform adalah tindakan investasi yang dilakukan secara mandiri, dan antara kedua belah pihak tidak ada hubungan kontrak pengelolaan keuangan. Lebih penting lagi, Zhou Ming saat melakukan investasi di platform luar negeri tidak melakukan prosedur pendaftaran yang sesuai, sehingga tindakan investasi ini tidak dilindungi oleh hukum negara kami. Oleh karena itu, pengadilan menolak permohonan gugatan Zhou Ming dan memutuskan bahwa risiko investasi terkait harus ditanggung oleh Zhou Ming sendiri.
Kasus ini tidak hanya mengungkapkan tingginya risiko investasi mata uang virtual, tetapi juga menyoroti pentingnya mematuhi peraturan yang relevan saat melakukan investasi lintas batas. Bagi investor biasa, ketika menghadapi janji imbal hasil tinggi yang tampaknya menggoda, harus tetap waspada, memahami peraturan dan undang-undang yang relevan, serta dengan hati-hati mengevaluasi risiko investasi. Selain itu, kasus ini juga sekali lagi menekankan hukum investasi bahwa 'imbalan tinggi pasti disertai dengan risiko tinggi'.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
19 Suka
Hadiah
19
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GhostWalletSleuth
· 09-07 21:04
Keserakahan adalah dosa asal, sungguh tidak memiliki rasa belas kasih.
Lihat AsliBalas0
ForkTongue
· 09-07 04:51
suckers memang harus dipanen selagi segar
Lihat AsliBalas0
ruggedNotShrugged
· 09-07 04:50
suckers sendiri mencari play people for suckers, pantas saja.
Baru-baru ini, Pengadilan Rakyat Menengah Wuxi, Provinsi Jiangsu, mengungkapkan sebuah kasus yang menarik untuk dipikirkan. Kasus ini melibatkan sebuah platform forex bernama A, yang menjanjikan kepada investor imbal hasil hingga 7% per bulan, dan mengklaim bahwa pengguna dapat melihat keuntungan dan melakukan penarikan kapan saja.
Zhou Ming tertarik dengan imbal hasil yang tinggi ini, dan meminta Wang Hao untuk membeli aset forex di platform A. Zhou Ming mentransfer 84350 yuan Tiongkok kepada Wang Hao, kemudian Wang Hao mentransfer 13000 dolar AS dalam bentuk mata uang virtual yang diperoleh dari penukaran tersebut ke akun Zhou Ming di platform A.
Namun, situasi tiba-tiba mengalami perubahan. A platform runtuh, 13000 dolar virtual di akun Zhou Ming tiba-tiba lenyap, hanya dapat ditukarkan menjadi 0,1 yuan RMB untuk penarikan. Menghadapi kerugian besar, Zhou Ming menggugat Wang Hao ke pengadilan, meminta pengembalian 84350 yuan sebagai modal dan pembayaran biaya penggunaan dana.
Pengadilan setelah melakukan pemeriksaan berpendapat bahwa Zhou Ming yang mengandalkan Wang Hao untuk menukar dolar virtual di A platform adalah tindakan investasi yang dilakukan secara mandiri, dan antara kedua belah pihak tidak ada hubungan kontrak pengelolaan keuangan. Lebih penting lagi, Zhou Ming saat melakukan investasi di platform luar negeri tidak melakukan prosedur pendaftaran yang sesuai, sehingga tindakan investasi ini tidak dilindungi oleh hukum negara kami. Oleh karena itu, pengadilan menolak permohonan gugatan Zhou Ming dan memutuskan bahwa risiko investasi terkait harus ditanggung oleh Zhou Ming sendiri.
Kasus ini tidak hanya mengungkapkan tingginya risiko investasi mata uang virtual, tetapi juga menyoroti pentingnya mematuhi peraturan yang relevan saat melakukan investasi lintas batas. Bagi investor biasa, ketika menghadapi janji imbal hasil tinggi yang tampaknya menggoda, harus tetap waspada, memahami peraturan dan undang-undang yang relevan, serta dengan hati-hati mengevaluasi risiko investasi. Selain itu, kasus ini juga sekali lagi menekankan hukum investasi bahwa 'imbalan tinggi pasti disertai dengan risiko tinggi'.