Dalam risalah rapat terbaru yang dirilis oleh Federal Reserve AS, istilah "stablecoin" muncul delapan kali, frekuensinya sangat mencolok. Ini menandakan bahwa diskusi terkait Uang Digital telah secara bertahap beralih dari pinggiran ke pusat pembuatan kebijakan.
Pada akhir Juli 2025, dalam pertemuan Federal Reserve, telah banyak dibahas tentang stablecoin dan kerangka regulasinya. Para pejabat yang hadir menunjukkan bahwa dengan disahkannya Undang-Undang GENIUS pada bulan tersebut, cakupan penggunaan stablecoin mungkin akan meluas, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi keseluruhan sistem pembayaran. Namun, para pejabat juga menyampaikan sikap hati-hati, berpendapat bahwa penggunaan stablecoin yang luas dapat meningkatkan permintaan terhadap aset pendukungnya (seperti obligasi pemerintah AS), dan juga dapat berdampak jauh pada sistem perbankan, stabilitas keuangan, serta pelaksanaan kebijakan moneter, sehingga perlu memperhatikan risiko terkait dengan seksama.
Perlu dicatat bahwa pertemuan ini diadakan dalam latar belakang ekonomi yang khusus. Menghadapi tekanan inflasi akibat kebijakan tarif dan ketidakpastian di pasar tenaga kerja, Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di 4,25%-4,5% tanpa perubahan. Namun, dalam pertemuan tersebut terjadi situasi langka di mana dua anggota dewan Federal Reserve memberikan suara menolak keputusan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 1993, mereka mendukung pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk merespons kemungkinan lemahnya pasar tenaga kerja.
Dampak kebijakan bea cukai menjadi fokus lain dalam pertemuan. Beberapa peserta menekankan bahwa dampak keseluruhan dari kenaikan tarif terhadap harga konsumen mungkin memerlukan waktu untuk sepenuhnya terwujud. Saat ini, perusahaan dan konsumen domestik di Amerika Serikat terutama menanggung biaya kenaikan tarif.
Seiring dengan semakin eratnya keterkaitan antara Uang Digital dan kebijakan keuangan tradisional, perhatian Federal Reserve terhadap stablecoin tentunya akan memicu diskusi dan penelitian yang lebih luas. Pertemuan kali ini tidak hanya mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh kebijakan moneter AS, tetapi juga menandakan bahwa pola regulasi di era keuangan digital sedang secara bertahap terbentuk.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
WhaleWatcher
· 15jam yang lalu
Regulasi tidak bisa dihindari, tetap harus menuju desentralisasi.
Lihat AsliBalas0
BugBountyHunter
· 15jam yang lalu
25 poin dasar yang ditawarkan bisa dibatalkan, berapa banyak penolakan yang benar-benar menarik.
Lihat AsliBalas0
LonelyAnchorman
· 15jam yang lalu
usdt akan melakukan hal besar
Lihat AsliBalas0
BanklessAtHeart
· 15jam yang lalu
Inflasi datang lagi, suckers tidak akan pernah menjadi budak.
Dalam risalah rapat terbaru yang dirilis oleh Federal Reserve AS, istilah "stablecoin" muncul delapan kali, frekuensinya sangat mencolok. Ini menandakan bahwa diskusi terkait Uang Digital telah secara bertahap beralih dari pinggiran ke pusat pembuatan kebijakan.
Pada akhir Juli 2025, dalam pertemuan Federal Reserve, telah banyak dibahas tentang stablecoin dan kerangka regulasinya. Para pejabat yang hadir menunjukkan bahwa dengan disahkannya Undang-Undang GENIUS pada bulan tersebut, cakupan penggunaan stablecoin mungkin akan meluas, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi keseluruhan sistem pembayaran. Namun, para pejabat juga menyampaikan sikap hati-hati, berpendapat bahwa penggunaan stablecoin yang luas dapat meningkatkan permintaan terhadap aset pendukungnya (seperti obligasi pemerintah AS), dan juga dapat berdampak jauh pada sistem perbankan, stabilitas keuangan, serta pelaksanaan kebijakan moneter, sehingga perlu memperhatikan risiko terkait dengan seksama.
Perlu dicatat bahwa pertemuan ini diadakan dalam latar belakang ekonomi yang khusus. Menghadapi tekanan inflasi akibat kebijakan tarif dan ketidakpastian di pasar tenaga kerja, Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di 4,25%-4,5% tanpa perubahan. Namun, dalam pertemuan tersebut terjadi situasi langka di mana dua anggota dewan Federal Reserve memberikan suara menolak keputusan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 1993, mereka mendukung pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk merespons kemungkinan lemahnya pasar tenaga kerja.
Dampak kebijakan bea cukai menjadi fokus lain dalam pertemuan. Beberapa peserta menekankan bahwa dampak keseluruhan dari kenaikan tarif terhadap harga konsumen mungkin memerlukan waktu untuk sepenuhnya terwujud. Saat ini, perusahaan dan konsumen domestik di Amerika Serikat terutama menanggung biaya kenaikan tarif.
Seiring dengan semakin eratnya keterkaitan antara Uang Digital dan kebijakan keuangan tradisional, perhatian Federal Reserve terhadap stablecoin tentunya akan memicu diskusi dan penelitian yang lebih luas. Pertemuan kali ini tidak hanya mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh kebijakan moneter AS, tetapi juga menandakan bahwa pola regulasi di era keuangan digital sedang secara bertahap terbentuk.