Bagaimana posisi-posisi yang bikin boncos parah itu sebenarnya terbentuk?
Ada satu kenyataan yang cukup menyakitkan—banyak orang rugi besar bukan karena salah arah, tapi karena “semakin turun, semakin beli” di sepanjang jalan.
Kamu pasti pernah lihat pola seperti ini: harga koin turun terus, di kepala mulai bermunculan berbagai suara.
“Di posisi ini ada support, nih,” lalu pasang limit order buat nangkep. Harga lanjut turun, “Waduh, udah nyentuh MA harian,” langsung market order all-in. Belum selesai, indikator bilang oversold, MACD divergen, “Kali ini pasti rebound,” tambah beli lagi pakai market order. Terakhir, lihat harga di angka bulat, mikir “Coba nekat sekali lagi,” pasang limit order lagi.
Hasilnya? Posisi makin berat, portofolio makin merah.
Setiap kali nambah posisi, merasa ada alasan kuat, selalu yakin “Kali ini pasti bottom.” Tapi pasar nggak peduli sama alasanmu, kalau harus turun ya turun, kalau harus di-liquid ya tetap di-liquid. Ujung-ujungnya, bisa jadi nggak kuat dan cut loss di dasar, atau langsung di-liquid sampai habis.
Inilah yang disebut dengan “jebakan average down”—kelihatannya seperti nyari bottom, padahal sebenarnya nambah leverage ke kerugian.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
20 Suka
Hadiah
20
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MEVVictimAlliance
· 12-06 13:29
Gue sial banget kayak gini, masih aja ngomongin level support, ujung-ujungnya tembus satu per satu.
Lihat AsliBalas0
MidnightMEVeater
· 12-04 20:27
Selamat pagi, inilah momen kebenaran pukul tiga dini hari: setiap orang merasa mereka sedang membeli di dasar, padahal sebenarnya hanya menggelar karpet untuk robot arbitrase.
---
Lagi-lagi mantra "level support, moving average, oversold", sudah bosan mendengarnya, tapi masih saja ada yang terus terjebak.
---
Meratakan biaya bukanlah apa-apa selain jebakan likuiditas dengan nama yang berbeda, pasar memang suka dengan penipuan diri seperti ini.
---
Sudah terlalu sering melihat order pasar pukul empat pagi, setiap transaksi disertai bisikan putus asa "kali ini pasti dasar".
---
Intinya hanyalah bom waktu sifat manusia, semakin dalam harga jatuh, semakin panik hati, makin panik makin ingin berjudi untuk balik modal.
---
Level bulat "cuma kali ini saja", sudah lama dilahap habis oleh robot, kalian hanya sedang antre menunggu likuidasi.
---
Masalahnya bukan pada indikator teknikal, tapi pada tidak adanya manajemen risiko sedikit pun, langsung lompat dari percaya diri ke putus asa.
---
Strategi beli saat harga turun, di bull market terlihat cerdas, di bear market justru jadi seperti memberi makan hiu dengan darah sendiri.
---
Di dark pool, para pemain besar sudah lama menunggu order pasar kalian, setiap order jadi bahan bakar untuk guncangan harga.
Lihat AsliBalas0
BearMarketBarber
· 12-03 19:50
Benar-benar parah, setiap kali merasa sedang membeli di harga terendah, padahal sebenarnya malah sedang menggali kuburan untuk kerugian sendiri.
Lihat AsliBalas0
ser_ngmi
· 12-03 19:50
Jadi benar-benar makin rugi makin beli ya, saya belum pernah lihat aksi sekeras ini. Cuma mau tanya, itu level support kamu ngarang sendiri atau gimana?
Lihat AsliBalas0
GasFeeCry
· 12-03 19:48
Saya bukan datang untuk membeli di harga dasar, saya datang untuk menguasai semuanya hahaha
Lihat AsliBalas0
TradFiRefugee
· 12-03 19:41
Benar, inilah gambaran mimpi buruk saya tahun lalu, setiap kali merasa sedang membeli di harga bawah, ternyata malah sedang menggali lubang sendiri.
Lihat AsliBalas0
ShamedApeSeller
· 12-03 19:22
Inilah gue, setiap kali bilang sudah menemukan titik terendah, ternyata malah makin nyangkut dan jatuh lebih dalam ke neraka.
Bagaimana posisi-posisi yang bikin boncos parah itu sebenarnya terbentuk?
Ada satu kenyataan yang cukup menyakitkan—banyak orang rugi besar bukan karena salah arah, tapi karena “semakin turun, semakin beli” di sepanjang jalan.
Kamu pasti pernah lihat pola seperti ini: harga koin turun terus, di kepala mulai bermunculan berbagai suara.
“Di posisi ini ada support, nih,” lalu pasang limit order buat nangkep. Harga lanjut turun, “Waduh, udah nyentuh MA harian,” langsung market order all-in. Belum selesai, indikator bilang oversold, MACD divergen, “Kali ini pasti rebound,” tambah beli lagi pakai market order. Terakhir, lihat harga di angka bulat, mikir “Coba nekat sekali lagi,” pasang limit order lagi.
Hasilnya? Posisi makin berat, portofolio makin merah.
Setiap kali nambah posisi, merasa ada alasan kuat, selalu yakin “Kali ini pasti bottom.” Tapi pasar nggak peduli sama alasanmu, kalau harus turun ya turun, kalau harus di-liquid ya tetap di-liquid. Ujung-ujungnya, bisa jadi nggak kuat dan cut loss di dasar, atau langsung di-liquid sampai habis.
Inilah yang disebut dengan “jebakan average down”—kelihatannya seperti nyari bottom, padahal sebenarnya nambah leverage ke kerugian.