Permainan Miliarder: Mengapa Manajer Uang Teratas Membuang Tesla dan Melipatgandakan Investasi di AI

Batas waktu pengajuan 13F pada 14 Nov. baru saja memberi kita sinyal.

Pimpinan Coatue Management, Philippe Laffont, baru-baru ini melakukan beberapa tindakan yang menarik: di satu sisi memangkas kepemilikan Tesla sebesar 15%, di sisi lain menambah posisi pada sebuah saham AI sebesar 130%. Ini bukan sekadar penyesuaian portofolio, tetapi mencerminkan pemahaman yang baru tentang pola pasar.

Apakah Tesla masih layak dimiliki?

Dari puncak 4,52 juta saham di kuartal pertama tahun 2023, Laffont kini telah melepas 64% posisi Tesla-nya. Ini bukan sekadar pengambilan untung.

Masalah di sini:

• Margin telah menyusut - Selama lebih dari dua tahun terakhir, Musk telah memangkas harga lebih dari 6 kali. Persaingan harga sangat ketat, ruang untuk keuntungan yang nyata telah tertekan.
• Struktur Pendapatan Tidak Normal - Pada kuartal ketiga, 40% dari laba sebelum pajak Tesla berasal dari poin regulasi dan pendapatan bunga, yang semuanya tidak berkelanjutan. Di beberapa kuartal, proporsi ini langsung melambung hingga lebih dari 50%.
• Janji Selalu Ditunda - “Mengemudi otomatis sepenuhnya akan segera hadir” telah didengar selama 11 tahun. Janji bahwa satu juta taksi robot akan beroperasi pada tahun 2020 juga tidak terwujud. Tanpa dukungan premium dari cerita-cerita masa depan ini, harga saham Tesla mungkin menghadapi penyesuaian.

Alibaba adalah yang benar-benar diperhatikan oleh para pemimpin besar

Melihat tindakan Laffont di Alibaba—menambah 11,28 juta saham, posisi meningkat 1,3 kali lipat. Apa artinya ini?

Di permukaan: Alibaba memang murah. Rasio P/E forward 16 kali, jauh lebih rendah dibandingkan saham AI “Tujuh Saudara”. Dan juga memiliki kas yang sangat besar di rekening.

Sebenarnya yang paling penting: Bisnis cloud computing + AI-nya adalah mesin pertumbuhan.

Departemen Alibaba Cloud Intelligence baru-baru ini mencatat pendapatan sebesar 4,66 miliar USD pada kuartal terakhir, meningkat 26% dibandingkan tahun lalu. Yang terpenting - pendapatan dari produk terkait AI telah mencapai pertumbuhan tiga digit selama 8 kuartal berturut-turut.

Di pasar China, Alibaba's Taobao dan Tmall menguasai 44% pangsa ritel online. Meskipun persaingan e-commerce domestik sangat ketat, kelas menengah yang berkembang + peningkatan konsumsi masih berlanjut, arus kas mendukung.

Apa yang dibicarakan oleh para ahli

Peralihan ini bukan sekadar “beralih dari saham spekulatif ke saham bernilai”. Tetapi beralih dari aset yang tidak sebanding antara risiko dan imbalan ke peluang yang undervalued dan memiliki pertumbuhan nyata.

Tesla sekarang lebih merupakan permainan bercerita—jika cerita tidak lagi menarik, valuasi akan sulit dilihat. Alibaba justru mengandalkan pendapatan komputasi awan yang nyata untuk mendukung dirinya.

Bagi investor, pelajaran dari operasi ini adalah: perhatikan bagaimana orang-orang besar bergerak, bukan hanya apa yang mereka beli, tetapi juga bagaimana mereka menjual.