Bitcoin naik dari $0.0009 pada tahun 2009 menjadi hampir $69,000 pada bulan November 2021—ini seperti seorang remaja yang tiba-tiba menjadi aset paling menggelegar di dunia. Kenaikan lebih dari 230% dalam sepuluh tahun, tetapi prosesnya jelas tidaklah lembut.
Transaksi Paling Gila: $5 untuk 10,000 koin
Pada bulan Oktober 2009, seorang mahasiswa Finlandia bernama Sirius membeli 5.050 BTC seharga $5,02, rata-rata $0,0009 per koin. Bagaimana jika dilihat hari ini? Orang ini bisa menjadi miliarder hanya dengan menggerakkan jarinya.
Lebih luar biasa lagi adalah “insiden pizza” tahun 2010: seorang pria menghabiskan 10.000 BTC untuk membeli dua pizza Papa John's (saat itu bernilai $41). Dua pizza ini sekarang bernilai hampir $200 juta, rata-rata setiap potong $12,4 juta. Ini pasti adalah pesanan luar yang termahal dalam sejarah.
Kisah Tiga Siklus Super
Gelombang Pertama (2013-2017): Harga koin naik dari $13 menjadi $1,000 kemudian mencapai $19,000. Di tengah perjalanan, terjadi peristiwa peretasan Mt. Gox (hilang $60 juta), dan seluruh pasar hampir runtuh.
Gelombang kedua (2018-2021): Pada tahun 2018, harganya anjlok hingga $4,000, dan para investor menyerah. Hingga pandemi datang, Federal Reserve mulai mencetak uang, BTC baru bangkit kembali. Dari $4,000 naik menjadi $69,000 hanya dalam waktu 18 bulan.
Gelombang Ketiga (2022+): Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, aset berisiko semuanya jatuh. Terra runtuh membawa banyak koin turun, BTC dari $39,000 jatuh ke $20,000. Sekarang masih dalam “periode beku”.
Beberapa Faktor Besar yang Mempengaruhi Harga Koin
Likuiditas dan ukuran bursa (hampir tidak ada pasar pada era Mt. Gox)
Kebijakan bank sentral (BTC naik saat mencetak uang, BTC anjlok saat suku bunga naik)
Peristiwa angsa hitam (Kehancuran Terra, Perang Ukraina)
Emosi FOMO ritel (2017 dan 2021 adalah contoh yang khas)
Secara historis, rata-rata kenaikan bulan Oktober adalah 26%, dan beberapa orang masih berharap akan adanya rebound. Namun, jujur saja, saat ini pergerakan BTC sepenuhnya terkait dengan pasar saham AS, dan belum sampai pada tahap “aset independen”.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dari Sejumlah Kecil hingga $69K: Roller Coaster Liar Bitcoin Selama 13 Tahun
Bitcoin naik dari $0.0009 pada tahun 2009 menjadi hampir $69,000 pada bulan November 2021—ini seperti seorang remaja yang tiba-tiba menjadi aset paling menggelegar di dunia. Kenaikan lebih dari 230% dalam sepuluh tahun, tetapi prosesnya jelas tidaklah lembut.
Transaksi Paling Gila: $5 untuk 10,000 koin
Pada bulan Oktober 2009, seorang mahasiswa Finlandia bernama Sirius membeli 5.050 BTC seharga $5,02, rata-rata $0,0009 per koin. Bagaimana jika dilihat hari ini? Orang ini bisa menjadi miliarder hanya dengan menggerakkan jarinya.
Lebih luar biasa lagi adalah “insiden pizza” tahun 2010: seorang pria menghabiskan 10.000 BTC untuk membeli dua pizza Papa John's (saat itu bernilai $41). Dua pizza ini sekarang bernilai hampir $200 juta, rata-rata setiap potong $12,4 juta. Ini pasti adalah pesanan luar yang termahal dalam sejarah.
Kisah Tiga Siklus Super
Gelombang Pertama (2013-2017): Harga koin naik dari $13 menjadi $1,000 kemudian mencapai $19,000. Di tengah perjalanan, terjadi peristiwa peretasan Mt. Gox (hilang $60 juta), dan seluruh pasar hampir runtuh.
Gelombang kedua (2018-2021): Pada tahun 2018, harganya anjlok hingga $4,000, dan para investor menyerah. Hingga pandemi datang, Federal Reserve mulai mencetak uang, BTC baru bangkit kembali. Dari $4,000 naik menjadi $69,000 hanya dalam waktu 18 bulan.
Gelombang Ketiga (2022+): Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, aset berisiko semuanya jatuh. Terra runtuh membawa banyak koin turun, BTC dari $39,000 jatuh ke $20,000. Sekarang masih dalam “periode beku”.
Beberapa Faktor Besar yang Mempengaruhi Harga Koin
Secara historis, rata-rata kenaikan bulan Oktober adalah 26%, dan beberapa orang masih berharap akan adanya rebound. Namun, jujur saja, saat ini pergerakan BTC sepenuhnya terkait dengan pasar saham AS, dan belum sampai pada tahap “aset independen”.