Jika Anda berdagang di kripto, saham, atau futures, Anda mungkin telah mendengar tentang garis tren. Tetapi inilah kenyataannya: banyak trader menggambarnya dengan salah dan kemudian bertanya-tanya mengapa analisis mereka tidak berhasil.
Apa sebenarnya?
Lupakan definisi yang membosankan. Garis tren secara harfiah adalah garis diagonal yang menghubungkan puncak ( atau lembah ) pada grafik. Ini berfungsi sebagai dukungan atau resistensi, tetapi dalam bentuk diagonal alih-alih horizontal.
Dua jenis dasar:
Bullish: menggambar dari minimum ke atas (pembeli dalam kendali)
Bajista: menggambar dari puncak ke bawah (penjual dalam kendali)
Semakin curam kemiringannya, semakin kuat tren tersebut. Sederhana.
Cara memanfaatkan
Garis tren menunjukkan di mana harga menyentuh garis, menguji, dan kemudian memantul. Itu adalah sinyal Anda. Perpanjang garis ke depan dan Anda memiliki level kunci untuk masa depan.
Nomor ajaib adalah 3: sebuah garis yang menahan 3 atau lebih sentuhan tanpa putus memiliki bobot analitis yang nyata. Jika hanya 2 titik, itu hanya tren potensial. Tiga atau lebih sentuhan = ada sesuatu yang benar-benar terjadi.
Volume berbicara segalanya
Di sinilah banyak orang berinvestasi. Jika harga naik tetapi volume turun, “tren” bullish bisa jadi palsu. Selalu periksa: apakah ada uang yang benar-benar masuk?
Bagian yang rumit ( tapi penting )
Tidak semua menggambar garis dengan cara yang sama. Beberapa menggunakan tubuh lilin, yang lain menggunakan sumbu. Oleh karena itu:
Gabungkan garis tren dengan indikator lainnya (Ichimoku, Bollinger Bands, MACD, RSI)
Pertimbangkan skala: grafik aritmetik vs semilogaritmik memberikan hasil yang berbeda
Dalam skala semilogaritmik, keuntungan sebesar 100% terlihat lebih besar daripada peningkatan $5
Kesimpulan
Garis tren adalah alat yang kuat, tetapi bukan bola kristal. Mereka bersifat subyektif dan bekerja lebih baik ketika dikombinasikan dengan analisis fundamental dan indikator lainnya. Gunakan sebagai alat, bukan sebagai kebenaran mutlak.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Garis Tren: Alat yang Harus Dikuasai oleh Setiap Trader
Mengapa itu harus menjadi perhatianmu?
Jika Anda berdagang di kripto, saham, atau futures, Anda mungkin telah mendengar tentang garis tren. Tetapi inilah kenyataannya: banyak trader menggambarnya dengan salah dan kemudian bertanya-tanya mengapa analisis mereka tidak berhasil.
Apa sebenarnya?
Lupakan definisi yang membosankan. Garis tren secara harfiah adalah garis diagonal yang menghubungkan puncak ( atau lembah ) pada grafik. Ini berfungsi sebagai dukungan atau resistensi, tetapi dalam bentuk diagonal alih-alih horizontal.
Dua jenis dasar:
Semakin curam kemiringannya, semakin kuat tren tersebut. Sederhana.
Cara memanfaatkan
Garis tren menunjukkan di mana harga menyentuh garis, menguji, dan kemudian memantul. Itu adalah sinyal Anda. Perpanjang garis ke depan dan Anda memiliki level kunci untuk masa depan.
Nomor ajaib adalah 3: sebuah garis yang menahan 3 atau lebih sentuhan tanpa putus memiliki bobot analitis yang nyata. Jika hanya 2 titik, itu hanya tren potensial. Tiga atau lebih sentuhan = ada sesuatu yang benar-benar terjadi.
Volume berbicara segalanya
Di sinilah banyak orang berinvestasi. Jika harga naik tetapi volume turun, “tren” bullish bisa jadi palsu. Selalu periksa: apakah ada uang yang benar-benar masuk?
Bagian yang rumit ( tapi penting )
Tidak semua menggambar garis dengan cara yang sama. Beberapa menggunakan tubuh lilin, yang lain menggunakan sumbu. Oleh karena itu:
Kesimpulan
Garis tren adalah alat yang kuat, tetapi bukan bola kristal. Mereka bersifat subyektif dan bekerja lebih baik ketika dikombinasikan dengan analisis fundamental dan indikator lainnya. Gunakan sebagai alat, bukan sebagai kebenaran mutlak.